Saudi Galau Potong Jam Kerja jadi 5 Hari

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 10 Maret 2016 12:16
Saudi Galau Potong Jam Kerja jadi 5 Hari
Usul ini pernah diajukan pada 2014, namun batal karena ada penolakan. Berhasilkah kali ini?

Dream - Pemerintah Arab Saudi berencana mengurangi jam kerja pegawai swasta menjadi lima hari dari sebelumnya enam hari. Namun upaya ini masih jadi perdebatan.

Keputusan Saudi memangkas hari kerja satu hari ini diperkirakan bakal memicu hilangnya potensi senilai US$ 26 miliar.

Ketua Kadin Mekah, Saudi, Saleh Jamal mendesak pemerintah untuk membuat kajian mendalam mengenai pemangkasan tersebut. Saleh mengatakan Saudi merupakan negara berkembang dan harus memaksimalkan produktivitasnya.

Dalam rencana tersebut, pegawai swasta di Saudi nantinya hanya akan bekerja 40 jam per hari dengan dua hari libur. Dengan kebijakan ini, rata-rata pekerja Saudi hanya akan bekerja 8 jam per hari, dan 7 jam selama bulan Ramadan.

Langkah ini sebagai upaya pemerintah Saudi mendorong penduduknya bekerja di sektor swasta.

Dewan Syariah Saudi sendiri sudah memberikan dukungan terhadap rencana itu pada Januari lalu.

Namun tak demikian dengan Kadin Mekah. " Proposal itu ada pro dan kontra. Namun dampak negatifnya lebih banyak karena terkait biaya," kata Saleh.

Dia menambahkan, perusahaan harus merestrukturisasi pekerjanya diantaranya dengan mengajukan kembali perjanjian baru. " Beberapa mungkin harus memecat pegawai dan mencari pegawai dengan gaji lebih rendah. Yang akhirnya menciptakan instabilitas," ujarnya.

Kebijakan ini bukan pertama kali dibuat Saudi dan mendapat tantangan. Proposal serupa pernah diajukan pada 2014 namun mendapat penolakan dari komunitas pebisnis.

Beri Komentar