Sejarah di Turunkannya Surat An Nas dan Keutamaan Membacanya

Reporter : Ulyaeni Maulida
Jumat, 22 Januari 2021 09:40
Sejarah di Turunkannya Surat An Nas dan Keutamaan Membacanya
Surat An-Nas berisi petunjuk mengenai tempat berlindungnya manusia dari berbagai godaan.

Dream - Surat An Nas adalah surat terakhir dalam Al Quran. Surat An Nas ini merupakan surah penutup sekaligus menjadi surat ke-114. Surat An Nas diturunkan bersamaan dengan surat Al Falaq.

BACA JUGA: Surah An Nas dan artinya serta manfaat membacanya

Surat An Nas terdiri dari enam ayat dan tergolong surat Makkiyah. Pada dasarnya, surat An-Nas berisi petunjuk mengenai tempat berlindungnya manusia dari berbagai godaan, yaitu kepada Allah SWT. Selain itu, juga menjelaskan bahwa godaan tersebut tidak hanya yang berasal dari bisikan syetan saja, namun juga manusia.

Terkait keutamaannya, menurut Abu Hamid Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Bidayatul Hidayah, surat An Nas ini bisa dibaca ketika hendak menjalankan sholat. Tujuannya adalah demi berlindung dari segala macam godaan saat akan memulai sholat tersebut.

1 dari 3 halaman

Sejarah di Turunkannya Surat An Nas

Ilustrasi Berdoa© Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)

 

Sejarah diturunkannya surat An Nas diceritakan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Nu'aim dari Abi Jakfat Ar-Razai Ar-Rabi' bin Anas dari Anas bin Malik dalam Kitab 'Ad-Dalail. 

Suatu hari, Rasulullah SAW menderita sakit yang cukup parah dan 2 malaikat utusan Allah SWT datang untuk menjenguknya. Salah satu malaikat duduk di sebelah kepala. Sedangkan malaikat lainnya duduk di bagian kaki. 

Malaikat yang berada di sebelah kaki lalu bertanya kepada yang disebelah kepala, " Apa yang terjadi padanya" . Malaikat di sebelah kepala pun menjawab, " Disihir orang" . 

Malaikat pada sebelah kaki bertanya kembali, " Siapa yang menyihir?" . " Labid Ibnul-A’sham, seorang Yahudi," jawab malaikat lainnya.

Kemudian, malaikat di sebelah kaki bertanya lagi, " Dimana diletakkan (sihirnya itu)?" . Malaikat di sebelah kepala menjawab, " Di sebuah sumur milik si fulan, pada bagian bawah batu.  Hendaklah Muhammad pergi ke sumur tersebut, keringkanlah airnya, lalu angkat batunya. Terdapat sebuah kotak yang berada di bawahnya dan bakarlah kotak itu" .

Pagi harinya, Rasulullah SAW mengutus Ammar bin Yasir serta beberapa sahabat untuk pergi ke sumur tersebut. Sesampainya di sana, mereka melihat air sumur berwarna merah kecoklatan seperti air pacar/inai.

Mereka lalu menimba airnya, mengangkat batunya, mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalamnya, dan membakarnya. Ternyata, di dalamnya terdapat seutas tali yang memiliki 11 simpul.

Selanjutnya, Allah SWT menurunkan kedua surat ini (Al-Falaq dan An-Nas). Setiap kali Rasulullah SAW membaca satu ayat maka terurailah 1 simpul.

Kedua surat pendek tersebut kemudian disebut sebagai Al-Mu'awwidzatain karena telah mampu mengobati penyakit/sihir Rasulullah SAW. 

2 dari 3 halaman

Kandungan Surat An Nas

Ilustrasi Berdoa© Foto : Shutterstock

 

  1. Surat An Nas mengandung isti’aadzah (permintaan perlindungan) kepada Allah SWT dari segala kejahatan iblis dan bala tentaranya yang dapat melalaikan manusia dengan menebarkan was-was pada diri mereka.
  2. Tiga ayat pertama Surat An Nas menunjukkan tiga sifat bagi Allah SWT yakni rububiyah, mulkiyah dan uluhiyah. Sifat rububiyah didahulukan karena mengandung makna penjagaan dan pemeliharaan, tepat untuk al isti’aadzah (permintaan pertolongan). Lalu mulkiyah menunjukkan bahwa tidak ada pertolongan kecuali dari pemilikNya. Setelah itu Allah menyebutkan uluhiyah untuk menjelaskan bahwa Dialah yang berhak disembah.
  3. Tiga sifat ini sekaligus menunjukkan bahwa hanya Allah-lah Tuhan pemelihara dan pencipta, Dialah yang merajai dan menguasai manusia, serta hanya Dialah yang berhak diibadahi oleh manusia.
  4. Surat An Nas menjelaskan bahwa waswas, adakalanya dari jin dan adakalanya dari manusia. Surat An Nas juga memberikan penjelasan kepada kita bahwa setan itu bisa dari golongan jin dan bisa dari golongan manusia.
  5. Dalam Surat An Nas, kita menyebut tiga sifat Allah (Rabb, Malik dan Ilah) hanya untuk meminta perlindungan dari satu hal yakni waswas.

 

3 dari 3 halaman

Keutamaan Membaca Surat An Nas

Ilustrasi Berdoa© Ilustrasi Berdoa (Foto: Shutterstock.com)

 

Sebagai Pelidung Diri

Mengamalkan surat An Nas dapat menjadi pelindung diri. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah, “ Wahai Ibnu Abbas, maukah kamu aku beritahu sesuatu yang paling baik digunakan untuk berlindung?”

Ibnu Abbas menjawab, “ Iya wahai Rasulullah.” Beliapun bersabda: “ Qul a’udzu birabbil falaq dan Qul a’udzu birabbin nas, dua surat ini.” (HR. An-Nasa’i)

Orang yang membaca kedua surah tersebut akan dilindungi Allah dari segala kejahatan makhluk. Selain itu, kedua surah ini merupakan surah terbaik untuk melindungi diri.

“ Tidakkah kamu melihat ayat-ayat yang diturunkan di waktu malam dan tidak ada bandingannya sama sekali; Surat Al Falaq dan Surat An Nas.” (HR. Muslim)

Sebagai Obat

Surah An-Nas juga memiliki keutamaan sebagai obat. Terutama bila diamalkan sebelum tidur. Seperti yang dikatakan Rasulullah dalam sebuah hadits.

Disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila menghampiri tempat tidurnya, beliau menyatukan kedua telapak tangannya kemudian meniupnya, lalu membacakan pada keduanya, “ Qul huwallahu ahad, Qul a’udzu birobbil falaq, Qul a’udzu birobbin naas.” Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh tubuhnya yang dapat ia jangkau. Beliau mulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya. Beliau melakukan itu tiga kali. [HR. Bukhari dan Muslim)

Terlindung dari Ain dan Sihir

Pada zaman Nabi, kaum kafir Quraisy selalu berusaha untuk menyakiti Nabi. Salah satunya dengan menggunakan ‘ain, yaitu upaya menyakiti orang lain melalui pandangan mata.

Kemudian Allah SWT mengajarkan kepada Nabi untuk membaca surat Al Falaq dan An Nas sebagai penangkalnya.

Rasulullah perah disihir oleh seorang Yahudi bernama Lubaid bin Asham. Ia menggunakan media pelepah kurma yang berisi rambut Rasulullah SAW. Didalamnya juga terdapat beberapa gigi sisir dan 11 ikatan yang ditusuk jarum.

Kemudian, Rasulullah SAW membaca surat Al Falaq dan surat An Nas. Setiap satu ayat dibacakan, terlepaslah satu ikatan hingga Rasulullah merasa lebih ringan. Ketika seluruh ayat telah dibacakan, terlepaslah seluruh ikatan tersebut.

Betapa banyak keutamaan membaca dan mengamalkan surat Al Falaq dan An Nas. Baik untuk melindungi dari 'ain, kejahatan di malam hari, sihir, hasad maupun waswas yang dihembuskan oleh setan.

 

(Diambil dari berbagai sumber)

Beri Komentar