Senyum Menko Perekonomian Disinggung Rontoknya Rupiah

Reporter : Kurnia
Selasa, 11 Agustus 2015 15:45
Senyum Menko Perekonomian Disinggung Rontoknya Rupiah
Menko Perekonomian Sofyan Djalil hanya menimpali pertanyaan soal kebutuhan dolar AS BUMN yang cukup besar.

Dream - Pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS merupakan yang terburuk kedua di Asia. Tembusnya rupiah di atas level 13.500 per dolar AS hanya bisa ditimpali senyuman dari Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.

Diburu jurnalis terkait kondisi kurs rupiah yang hampir menembus level 13.600 per dolar AS, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara ini justru hanya melemparkan senyuman kepada para jurnalis yang menunggunya.

Terburu-buru meninggalkan kantornya untuk menghadiri rapat, Sofyan hanya menimpali, " yang berhubungan sama BUMN, coba tanya BUMN saja," katanya di Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2015.

Sejumlah jurnalis menanyakan sikap pemerintah terkait kebutuhan dolar AS BUMN yang cukup besar. Dana ini dibutuhkan untuk melunasi utang perusahaan pelat merah tersebut.

Sebelumnya, Sofjan Djalil menilai pergerakan kurs rupiah merupakan imbas dari aksi spekulasi pasar. Investor mengantisipasi kemungkinan Bank Sentral AS, The Fed, yang akan menaikkan suku bunga acuannya.

" Kalau Fed Rate naik, ada kesempatan gerakan itu. Dan kita tidak bisa lakukan apapun," ujar Sofyan akhir pekan lalu.

Secara fundamental, Menko mengakui rupiah memang melemah dari nilai yang diperkirakan Bank Indonesia. Hal ini dikhawatirkan akan memicu inflasi dari barang-barang impor.

Untuk mengantisipasi terpuruknya rupiah, SOfyan mengaku pemerintah terus giat mencari sumber-sumber pertumbuhan baru. Salah satu incaran pemerintah adalah menggenjot sektor investasi dengan memberikan sejumlah insentif.

Beri Komentar