Ilustrasi
Dream - Indonesia termasuk salah satu negara yang berani mengubah kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebaliknya, pemerintah Kuwait justru kurang berani membuat kebijakan serupa.
Kuwait, negara kaya minyak, memutuskan menunda keputusan memangkas alokasi subsidi akibat sensitifnya isu politik.
Mengutip laman Arabianbusiness, Selasa, 6 Januari 2015, kalangan politisi di Kuwait bereaksi keras terhadap rencana pemerintah yang ingin mulai memangkas subsidi pada 1 Januari lalu.
Para politisi berdalih, turunnya harga minyak mentah dunia seharusnya membuat harga BBM menjadi lebih rendah, tak setinggi seperti saat ini.
Semula pemerintah berencana memotong subsidi dengan cara menaikan harga diesel di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjadi 0,170 dinar atau Rp 7.324 per liter.
Warga Kuwait selama ini menikmati subsidi dengan hanya membeli BBM seharga 0,055 dinar atau Rp 2,369 per liter.
Meski batal menaikkan harga BBM bersubsidi dan harga minyak mentah dunia jatuh dalam enam bulan terakhir, Menteri Keuangan Kuwait memastikan kondisi perekonomian negaranya takkan terpengaruh.
Pemerintah bahkan memastikan akan terus mendukung berbagai proyek dan belanja ekonominya. (Ism)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan