Dream - Sepanjang 2015, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menyalurkan gas bumi sebesar 1.586 juta kaki kubik per hari (MMScfd), jumlah ini membuat Indonesia menghemat Rp 88,03 triliun.
Hal tersebut terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) IGN Wiratmaja Puja, dengan Direksi PT Pertamina (Persero) dan PT PGN.
" Hingga akhir Januari 2016 PGN sudah membangun infrastruktur pipa sepanjang 6.971 kilometer (km). Ini merepresentasikan sekitar 76% dari jaringan pipa gas hilir di Indonesia," kata Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, dalam paparannya.
Dalam keterangan persnya, Kamis, 4 Februari 2016, Hendi mengatakan, dengan infrastruktur pipa tersebut, sepanjang 2015 PGN mengelola dan menyalurkan gas bumi sebanyak 1.586 MMScfd. Ini setara dengan penggunaan 286.000 barel minyak per hari. Pengelolaan ini setara dengan 22% dari seluruh pemanfaatan gas bumi di Indonesia.
Ketua Komisi VII DPR, Gus Irawan Pasaribu 'kaget' mengetahui besarnya potensi penghematan nasional bagi negara dari penggunaan gas bumi. Apalagi produksi gas bumi Indonesia masih sangat besar, dan sebagian masih dijual ke luar negeri.
" Loh ini besar sekali angka penghematannya, kenapa ini kita tidak dorong. Bayangkan saja, tahun 2015 Indonesia bisa hemat Rp 88 triliun walaupun harga minyak sedang turun. Kalau harga minyak tinggi, saya yakin penghematannya bisa jauh lebih besar," kata Gus Irawan.
Apalagi kata Gus Irawan, PGN sudah menyalurkan gas bumi yang harganya jauh lebih murah dibandingkan penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) bagi rumah tangga di Indonesia. Selain itu, penggunaan gas bumi diberikan tanpa subsidi, artinya tidak membebani negara.
" Dari paparan PGN, mereka menyalurkan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 107.690 rumah, jumlah ini cukup besar walaupun tadi dibilang penyaluran gas ini tidak ekonomis bagi PGN. Ini harusnya kita apresiasi, ada BUMN seperti PGN yang bangun jaringan gas tanpa uang negara (APBN) walau tidak ekonomis, mau menyalurkan gas untuk rumah tangga sebanyak itu," jelasnya.
" Ini harus kita dorong, apalagi gas kita banyak, sebelumnya banyak kita ekspor, walau dari tahun lalu ekspor makin berkurang dan produksi gas kita banyak digunakan ke domestik," tutup Gus Irawan.
Advertisement
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
4 Cara Top Up Roblox dengan Mudah dan Aman, Biar Main Makin Seru!
Ada Mobil Listrik di Konser Remember November Vol.3 - Yokjakarta
75 Ucapan Hari Santri Nasional 2025 yang Penuh Makna dan Bisa Jadi Caption Media Sosial