3 Hal Perlu Dilakukan Pengusaha di Tengah Pandemi Virus Corona

Reporter : Arini Saadah
Rabu, 10 Juni 2020 07:48
3 Hal Perlu Dilakukan Pengusaha di Tengah Pandemi Virus Corona
Para pelaku bisnis memang perlu menyiapkan antisipasi untuk menghadapi hal-hal yang tak terduga, termasuk pandemi virus corona.

Dream Panic Buying sudah lewat namun pandemi virus corona masih berlangsung. Penting diperhatikan bagi pengusaha bisnis apapun untuk mempersiapkan dunia baru.

Langkah ini penting guna mengantisipasi Covid-19 dan penyakit lainnya menyerang kembali secara mendadak.

Anggota Asia Business Council yang mempekerjakan sekitar 3 juta orang itu menyarankan tiga hal penting untuk dilakukan para pebisnis.

Para pelaku bisnis memang perlu menyiapkan antisipasi untuk menghadapi hal-hal yang tak terduga. Termasuk pandemi virus corona.

Berbagai terobosan baru dipersiapkan untuk mencegah kebangkrutan massal. Mengutip Forbes, inilah 3 saran bisnis yang perlu dilakukan saat menghadapi pandemi virus corona.

1 dari 3 halaman

Tanggung Jawab Terhadap Kesehatan Karyawan

Ilustrasi

Saran yang pertama adalah, perusahaan harus berani mengambil tanggung jawab yang jauh lebih besar untuk persoalan kesehatan dan keselamatan karyawan. Tanggung jawab ini sangat diperlukan selama pandemi, mengingat kemungkinan penularan di tempat kerja sangatlah besar.

Kebiasaan dan protokol kesehatan yang dikembangkan selama pandemi kalau bisa dipertahankan. Atau malah dijadikan kebiasaan baru di tempat kerja.

Karena virus seperti Covid-19 sulit diidentifikasi, bahkan gejalanya pun juga muncul lama selama kurang lebih 14 hari. Sehingga perlu antisipasi yang lebih besar untuk mencegah penularan virus di tempat kerja.

Perlu juga diperhatikan, tanggung jawab perusahaan terus berjalan bahkan ketika karyawan berhenti bekerja karena pandemi.

Kesediaan perusahaan untuk mengambil tanggung jawab terhadap karyawan ini lebih relevan dilakukan di perusahaan-perusahaan bisnis wilayah Asia daripada Amerika Serikat. Mengingat keterlibatan umum perusahaan Asia dalam kehidupan karyawan dan rasa tanggung jawab bos terhadap karyawan sangat diperhatikan di kawasan ini.

Jika masalah holistik dengan kesejahteraan karyawan diperhatikan, maka perusahaan dan karyawan akan berkembang secara positif.

Kekhawatiran terhadap kesehatan karyawan memang seperti pedang bermata dua. Karyawan yang sehat bisa produktif namun seberapa besar pengawasan perusahaan terhadap kesehatan tubuh karyawan?

Perusahaan memiliki persoalan yang harus dicarikan solusinya. Ketika seorang karyawan dilarang masuk di depan gerbang karena ternyata demam tinggi, apa yang akan dilakukan perusahaan? Siapa yang bertanggungjawab untuk merawatnya?

Tentu saja setiap perusahaan memiliki jawaban yang bervariasi. Yang jelas tidak selayaknya karyawan semacam itu dibiarkan berjuang sendiri untuk menyembuhkan penyakitnya.

2 dari 3 halaman

Mempercepat Digitalisasi

Ilustrasi

Hal yang paling jelas terlihat dari krisis pandemi virus corona adalah digitalisasi akan dipercepat. Didorong oleh kebutuhan untuk mengakomodasi pekerjaan jarak jauh, kita hidup di dunia yang semakin dematerialisasi.

Berbagai aplikasi pertemuan daring semakin menjadi solusi perusahaan di tengah pandemi. Pandemi virus corona ini memaksa perusahaan untuk mempercepat investasi digital transformasional. Tentu saja ini memiliki konsekuensi terhadap tren pekerjaan baru.

Kasus PHK terjadi di banyak perusahaan karena wabah virus corona. Banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka. Beberapa perusahaan telah menghentikan sementara restrukturisasi, akan tetapi kombinasi dari pertumbuhan ekonomi yang lemah dan investasi digital baru akan menahan kebutuhan karyawan.

Tenaga penjualan fisik akan memberi jalan kepada para pemasar digital. Rencana rekayasa ulang bisnis memiliki urgensi baru. Ketika kelangsungan hidup dipertaruhkan, maka keputusan sulit pun dapat dilakukan.

3 dari 3 halaman

Mempercepat Langkah Perubahan

Ilustrasi

Tren tingkat perusahaan ini dapat mengarah pada persoalan politik. Jika menggunakan digitalisasi, maka karyawan yang dibutuhkan akan semakin sedikit dan tentu saja berdampak pada peningkatan pengangguran.

Pendidikan akan menjadi kunci keberhasilan dalam ekonomi yang lebih intensif dalam hal pengetahuan. Sedangkan akses terhadap pendidikan masih belum setara dari setiap latar belakang kalangan masyarakat. Justru malah akan memunculkan keresahan sosial.

Apapun solusinya, tekanan populer untuk kotrak sosial baru sebagian besar sudah dilakukan di perusahaan Kawasan Asia, dan kemungkinan akan mengalami peningaktan. Digitalisasi dan kehilangan pekerjaan tentu saja telah terbukti selama masa pandemi virus corona Covid-19 ini.

Namun keadaan sulit ini telah membuat perusahaan dan pelaku bisnis mempercepat langkah perubahan. Hasilnya bisa menjadi dunia dengan peluang lebih besar bagi banyak orang, yaitu dunia yang sehat.

Atau bisa juga masa depan dimana sejumlah kecil pekerja yang memiliki ilmu pengetahuan dan sekutu politik mereka menggunakan para ilmuwan sebagai alat politik dan digitalisasi untuk melindungi hak-hak istimewa mereka terhadap sejumlah besar rakyat miskin. Ini sangatlah miris!

Keputusan yang dibuat ketika kepanikan sudah mulai mereda akan sangat membantu untuk menyelesaikan berbagai persoalan bisnis. Namun jangan terburu-buru, karena keputusan yang dibuat pada saat krisis cenderung tetap ada jalan keluarnya. Kali ini pemimpin di seluruh elemen sedang diuji.

Itulah 3 saran untuk perusahaan bisnis yang bisa diterapkan selama menghadapi pandemi. Dengan memerhatikan beberapa hal di atas diharapkan para pelaku bisnis dapat melakukan kiat-kiat untuk menangani bisnisnya sekaligus kesejahteraan para pekerjanya.

Beri Komentar