Orang Terkaya di Dunia Dibenci Warga di Kotanya Sendiri

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 9 Juli 2018 08:38
Orang Terkaya di Dunia Dibenci Warga di Kotanya Sendiri
Padahal banyak orang berpendidikan tinggi di kota itu. Gelandangan di sana saja bergelar sarjana.

Dream – Siapa sangka, orang terkaya di dunia, Jeff Bezos, dibenci di kotanya sendiri. Bezos dituding sebagai penyebab melejitnya harga properti di Seattle, Amerika Serikat.

Dikutip dari The Guardian, Senin 9 Juli 2018, semenjak kehadiran Amazon, Seattle berubah menjadi “ rumah” perusahaan raksasa, pengangguran, jalanan yang ramai, melonjaknya harga sewa rumah, dan pengangguran yang ramai di jalan.

Keberadaan Amazon di kota itu rupanya tidak disukai oleh masyarakat, terlebih setelah Amazon merilis gedung kaca berbentuk bola raksasa.

“ Tak ada yang menginginkan mereka. Mereka sudah merusak kota. Bola raksasa mengatakan semuanya tentang pria ini. Bezos telah menguasai Seattle,” kata pembuat perhiasan di Seattle, Dave Christie.

Hal ini juga diungkapkan oleh seorang pedagang bernama Jen Reed. Kehadiran Amazon dan perusahaan-perusahaan lainnya di Seattle mengubah wajah kota ini. Uang sewa rumah yang biasanya US$500 atau sekitar Rp7 juta menjadi US$1.000, setara Rp14 juta.

Rasa simpati perusahaan ini juga dipertanyakan. Banyak masyarakat di sana menilai Amazon memperbesar kesenjangan sosial. Mereka menghasilkan orang kaya yang tinggal di daerah itu. Pegawai yang bergaji tinggi menaikkan harga barang dan perumahan.

Kekesalan warga kota bertambah setelah Amazon menolak rencana pengenaan pajak bagi karyawan perusahaan besar untuk mengatasi masalah gelandangan di Seattle. Harga rumah di sana meningkat sangat tinggi. Plus, kota ini memiliki 11 ribu orang gelandangan yang tinggal di tenda-tenda di bawah jembatan, taman, dan pemakaman.

“ Sangat sulit untuk menemukan perumahan di Seattle sekarang. Dua tahun yang lalu, sebuah penelitian mengatakan 35 persen gelandangan di sana bergelar sarjana,” kata Nicole Keenan Lai, direktur eksektif Puget Sound Sage—LSM yang fokus kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan minoritas. 

Beri Komentar