`Wakaf Perusahaan` Cara Malaysia Bawa Wakaf Naik Kelas

Reporter : Syahid Latif
Senin, 30 Maret 2015 14:16
`Wakaf Perusahaan` Cara Malaysia Bawa Wakaf Naik Kelas
Selama ini wakaf baru sebatas pengalihan harta benda untuk kegiatan keagamaan seperti makam, madrasah, ataupun masjid.

Dream - Sebagian besar publik hanya mengenal konsep wakaf pada penyerahan harta benda semisal makam, madrasah, ataupun masjid. Melihat kondisi ini, Malaysia justru ingin membawa konsep wakaf naik kelas.

Ketua Awqaf Holdings Bhd (Awqaf) Tan Sri Muhammad Ali Hashim menilai masyarakat muslim sebetulnya bisa memanfaatkan konsep wakaf untuk mengatasi tantangan ekonomi. Bahkan lebih jauh, `wakaf perusahaan' dapat memberdayakan ekonomi umat Islam dan memenangkan jihad bisnis.

Muhammad Ali yang juga Presiden Dewan Perdagangan Islam Malaysia (DPIM) mengatakan masyarakat Melayu khususnya dan umat Islam umumnya, memang masih lemah dalam bisnis dan rendah dalam penguasaan perusahaan. Hal ini menyebabkan umat muslim Melayu terpinggirkan dalam arus ekonomi global yang didominasi korporasi raksasa internasional.

" Wakaf perusahaan, yang memiliki ciri retensi hak milik, paling sesuai untuk menangani masalah kebocoran harta kekayaan. Wakaf perusahaan bisa mengatasi kemerosotan hak milik perusahaan Melayu dan umat Islam, sekaligus menegakkan keadilan ekonomi negara," katanya seperti dikutip laman bernama, Senin, 30 Maret 2015.

Diakui Muhammad Ali, usaha untuk mengubah paradigma wakaf memang bukan sesuatu yang mudah. Namun lembaganya sudah bertekad membawa konsep wakaf naik lebih tinggi.

" Kami akui usaha untuk mensukseskan wakaf perusahaan ini bukan suatu yang mudah," katanya.

Ali mengaku sudah menyerukan umat Islam di Malaysia untuk menghidupkan kembali budaya wakaf. termasuk anggota perusahaan dan bisnis Melayu yang sukses dengan berwakaf dan berinfak melalui Awqaf.

Katanya dana wakaf yang diterima akan diusahakan oleh Awqaf dalam bentuk bisnis yang akan memberi manfaat kepada umat Islam.

Beri Komentar