Dream - Mata uang virtual Bitcoin terus mencetak rekor baru. Meski tiga hari lalu sempat rontok tajam, nilai satu keping mata uang yang belum diakui di Indonesia ini justru menembus level Rp 60 juta.
Data Bitcoin mencatat harga sekeping mata uang virtual ini pada pukul 10.06 WIB diperdagangan di level US$ 4605, 14 sekitar Rp 60,78 juta. Beberapa menit sebelumnya, Bitcoin sempat menyentuh level US$ 4900 per koin.
Sepanjang tahun ini, harga per keping bitcoin meroket. Di awal tahun 2017, sekeping bitcoin hanya dijual di level US$ 965,44. Dan hari ini, harga keping berlambang huruf B itu telah meroket sampai 377 persen menjadi US$ 4605,14.
Mengutip laporan analisa coindesk.com, Jumat, 8 September 2017, harga Bitcoin pada selasa lalu memang sempat terjun ke level terendah dalam dua pekan terakhir di posisi US$ 3900.
Rontoknya harga bitcoin tersebut dipicu oleh kabar dari regulator keuangan China yang mengancam akan melarang penawaran Bitcoin.
Namun pelemahan itu ternyata hanya bertahan sementara. Para pemain Bitcoin melihat ada peluang bullish dari koin virtual ini setelah harga Bitcoin bisa mencapai US$ 500 pada perdagangan Jumat ini.
Dilansir dari CNN Money, Selasa 15 Agustus 2017, situs mata uang digital, Coin Desk, menyebut nilai tukar tersebut adalah rekor tertinggi. Harga uang ini naik empat kali lipat dari awal tahun. Pakar sulit menentukan penyebab melejitnya harga Bitcoin.
Namun Coin Desk memperkirakan lonjakan harga bitcoin itu kemungkinan dipicu oleh tiga faktor. Salah satunya cukup mengejutkan.
Pertama, Bitcoin cash. Sejak ada ketidakpastian dua minggu lalu, mata uang digital ini terpecah menjadi dua, yaitu Bitcoin dan Bitcoin Cash. Unit baru ini dibuat oleh sekelompok orang yang ingin menggunakan Bitcoin dengan lebih mudah. Harga Bitcoin Cash ini lebih murah 10 persen dari Bitcoin dan membuat uang digital ini semakin lebih menarik.
“ Tingkat harga yang memecahkan rekor ini tampaknya mengindikasikan uang masuk ke pasar dan ditahan sambil menunggu hasil yang tidak pasti dari perpecahan jaringan Bitcoin,” tulis Coin Desk.
Faktor yang kedua adalah janji pembayaran lebih cepat. Bitcoin menawarkan keuntungan utama di software barunya, yaitu transaksi cepat. Uang digital ini juga meningkatkan kecepatan transaksi dengan mengutak-atik perangkat lunaknya sendiri.
Faktor yang terakhir adalah permintaan dari Jepang. Negara ini punya sejarah kelam dengan Bitcoin. Salah satu pendirinya, Mt. Gox, ditangkap oleh polisi Jepang pada 2015 dan sekarang sedang diadili karena penggelapan uang. Namun, kasus itu ternyata tak menyurutkan jumlah pengguna Bitcoin di Jepang yang terus menggunakan Bitcoin.
Bahkan pengguna Bitcoin di Jepang dikabarkan menyumbang lebih dari 40 persen terhadap pergerakan nilai uang digital ini.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun
Kisah-Kisah Ajaib Pestapora 2025: Dari Hujan Dadakan hingga Vokalis yang Nyaris Hilang di Kerumunan!
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan