Petani Di Jepang, Foto : Youtube Takagino Mudo
Dream - Pekerjaan sebagai petani untuk sebagian besar orang Indonesia mungkin masih dipandang kurang menjanjikan secara penghasilan. Meski pada kenyataan, mulai banyak generasi muda yang terjun ke dunia agribisnis dan mematahkan semua anggapan tersebut.
Selain penghasilan rendah, banyak orang yang menghindari profesi petani karena membutuhan kekuatan fisik mumpuni. Padahal jika melihat petani di luar negeri, kehidupan mereka tak sesusah yang dibayangkan.
Beberapa petani bahkan mempunyai penghasilan yang mungkin lebih tinggi dari pekerjaan kantoran, bahkan kamu sendiri. Coba saja tengok warga yang menjadi petani di Jepang. Sebagai negara yang wargaya sangat menghargai produk dalam negeri, penghasilan yang diterima petani lebih besar dibanding beberapa pekerjaan bergengsi di ibukota Jakarta.
Dilansir dari Merdeka, seorang petani asal Indonesia yang bekerja di Jepang membeberkan hasil pendapatan yang ia terima di musim panas. Di Jepang, gaji musim panas merupakan masa dimana penghasilan yang diterima lebih sedikit dibanding gaji yang biasa diterima di musim-musim lainnya.
Petani Indonesia pemilik akun Youtube Takagin Mudo itu mengatakan bahwa gaji musim panas yang ia dapatkan dalam sebulan mencapai hingga Rp22 Juta.
Bahkan, ia mengatakan bahwa nominal gaji tersebut tidaklah besar dan masih banyak petani lainnya yang mendapat gaji yang lebih besar.
Dalam satu bulan, ia juga dapat meminta libur. Ia meminta libur sejumlah 7 hari dalam 1 bulan. Meski meminta hari libur yang cukup banyak, ia tetap mendapatkan gaji yang cukup besar.
Belum lagi ditambah dengan gaji yang ia dapatkan jika ia bekerja lembur. Ia mengatakan bahwa total lembur selama satu bulan hingga mencapai 33 jam, ditambah lembur di hari Minggu yaitu 17 jam.
Pada musim panas, ia mengatakan bahwa gaji yang ia dapatkan cukup kecil. Hal itu dikarenakan produksi tanaman berkurang pada musim itu. Ia juga mengatakan bahwa dirinya lebih sering bekerja di luar ruangan pada musim panas dan di dalam ruangan pada musim-musim selain musim panas.
Youtuber itu mengatakan bahwa dengan gaji bulanannya, ia lebih banyak habiskan untuk keperluan keluarganya. Ia mengaku mengirim seluruh gajinya kepada keluarga di Indonesia dan hanya menyisakan 6 Juta untuk kebutuhan dirinya sendiri di Jepang.
Laporan : Erdyandra Tri Sandiva
Dream - Mendapat pekerjaan bergaji besar dianggap sebagai satu-satunya solusi dari masalah yang dihadapi para pegawai. Pendapat yang tak sepenuhnya salah meski kenyataan terkadang tak selalu sesuai anggapan. Setidaknya untuk mereka yang merasa ada kebahagian lain selain uang atau gaji.
Gaji besar adalah impian anak muda yang merasa uang banyak bisa memenuhi gaya hidup sekaligus membuat kondisi finansial mereka aman hingga masa tua nanti. Urusan bahagia atau tidak menjadi faktor yang dipikirkan belakangan.
Namun berbeda dengan prinsip yang dimiliki pegawai satu ini. Baginya kebahagiaan diri merupakan hal paling penting sekaligus lebih berharga dari sekadar gaji besar.
Dilansir dari Eva.Vn, seorang pria asal Tiongkok bernama Zhang Shipo rela meninggalkan pekerjaannya dengan gaji besar demi pulang kampung dan bekerja sebagai petani ubi.
Saat dewasa, Shipo memilih untuk pergi ke kota Zhengzhou, Provinsi Henan, untuk bekerja. Kesempatan datang ketika Shipo diterima sebagai pegawai dengan gaji fantastis.
Shippo mendapat gaji tertinggi Rp422 juta per bulan atau dengan kata lain bisa mengumpulan sampai rata-rata penghasilan Rp2 miliar setahun.
Walaupun gaji yang diterima sangat besar, Shipo mengaku tidak merasa bahagia karena pekerjaannya yang dilakoni bukan impiannya selama ini.
Perasaan tak bahagia semakin bertambah dengan kondisi orangtua yang sudah semakin berumur. Shipo menginginkan tinggal dekat kedua orangtuanya untuk mengurus mereka.
Dengan segala pertimbangan, Shipo memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali ke kampung halamannya. Bak bumi dan langit, Shipo memutuskan meninggalkan pekerjaan bergaji miliaran rupiah itu untuk menjadi petani ubi jalar.
Shipo ternyata melihat potensi tanah di kampungnya cocok untuk ditanami komoditas pangan itu.
Dugaannya tak meleset. Hasil panennya yang diperolehnya melimpah ruah. Bagian luar dari ubi yang ditanamnya berwarna merah muda-merah muda, bagian dalamnya manis dan harum.
Selain direbus atau dipanggang, ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai macam makanan sehingga memiliki nilai gizi yang tinggi.
Sejak kecil, keluarga Shipo memang sudah bertani ubi jalar sebagai sumber pendapatan mereka. Namun, tidak sebesar bisnis yang sekarang Shipo jalani.
Di dua tahun pertama, Shipo memang merasakan kerugian. Modal 1 juta yuan yang digunakan di tahun pertama ludes tanpa keuntungan.
Keuntungan baru Shipo rasakan di tahun 2019. 6 bulan pertama di tahun ini, Shipo berhasil mendapatkan keuntungan lebih dari Rp3 miliar.
Saat ini, bisnis yang Shipo bangun telah memiliki lebih dari 100 karyawan yang berasal dari desa tempat ia tinggal.
Tidak hanya mencari keuntungan sendiri, Shipo telah membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat kampungnya.
Impian Shipo kedepannya adalah membantu meningkatkan pendapatan rata-rata masyarakat kampungnya hingga mencapai Rp739 juta.
Laporan : Erdyandra Tri Sandiva
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah