Amankah Beraktivitas di Dalam Ruangan Ber-AC?
Dream - Kini, aktivitas mulai berjalan seperti biasa. Sebagian orang sudah dapat bepergian ke luar rumah. Namun, masih banyak yang meragukan soal keamanan.
Keamanan di semua tempat memang telah ditingkatkan, namun tidak sepenuhnya aman. Sebab, penggunaan AC yang meminimalisir sirkulasi udara justru bisa memperluas penyebaran virus.
Sebuah studi di China bahkan menyebutkan bahwa sembilan orang tertular virus corona hanya dengan duduk di dekat AC.
Ketika seseorang bersin, virus dalam droplet akan terperangkap di dalam udara. Droplet itu akan cepat disebarkan oleh aliran udara yang digerakkan oleh AC.
Mengapa risiko terpapar virus lebih tinggi di dalam ruangan?
Ketika melewati seseorang dengan jarak 0,5-1 meter darimu, risiko untuk terpapar virus pun lebih rendah ketika berada di luar ruangan.
Memakai AC di dalam ruangan akan membuat sirkulasi udara lebih cepat dan menurunkan kelembapan. Uap akan lebih banyak mengandung udara panas.
Dengan kelembapan rendah, ruangan akan lebih cepat dingin. Proses penguapan mengakibatkan cairan di udara lebih cepat kering dan menghilang.
Di ruangan ber-AC, aliran udara dari ventilasi mendorong cairan seperti bersin atau batuk, pada orang lain. AC bisa membuat penyebaran partikel virusnya lebih luas.
Meskipun AC dapat membuatmu merasa sejuk saat cuaca panas, namun itu hanya memproses udara segar. Udara di luar ruangan berpengaruh pada virus.
Udara di luar ruangan merusak lapisan kelembapan di sekitar virus dengan hujan, kondisi lembap, angin serta sinar matahari. Inilah mengapa risiko terpapar virus lebih rendah di luar ruangan.
Hal tersebut juga yang menyebabkan transportasi dengan AC tidak dianjurkan. Pasar juga lebih direkomendasikan daripada toko-toko ber-AC.
Tidak lupa, kamu tetap harus jaga jarak dan menghindari AC ketika berada di tempat umum. Jaga kebersihan masker wajah maupun tubuhmu.
(Sumber: Times of India)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus Lebih Aktif di Udara Dingin, Waspada Menyerang Si Kecil
Semakin banyak anak yang sakit di musim hujan. Ketahui penyebab dan cara cegahnya agar anak tetap sehat.
Baca SelengkapnyaBukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1
Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.
Baca SelengkapnyaProses Penularan Virus Flu Bisa Sangat Cepat, Pakai Masker Adalah Kunci
Flu kembali menyerang banyak orang. Proses penyembuhannya pun memakan waktu cukup lama. Cari tahu proses penularan virus dan cara mencegahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih
Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.
Baca SelengkapnyaApakah Orang yang Terkena HIV Bisa Sembuh?
Banyak orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek apakah seseorang bisa sembuh dari HIV!
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Varian JN.1 Sedang Naik, Hindari 5 Tempat dengan Risiko Penularan Tertinggi
Beberapa tempat memiliki jumlah virus lebih tinggi dibandingkan area lain. Kamu wajib meningkatkan daya tahan tubuh jika ingin mengunjunginya.
Baca SelengkapnyaLantunan 'Aa Kasian Aa' Viral, Ternyata Kisah Ibu yang Nyanyikan Miris Banget
Lantunan 'aa kasian aa' sempat viral sebagai candaan. Ternyata, kondisi ibu yang melantunkan kalimat itu mengundang empati warganet.
Baca SelengkapnyaMusim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA
ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaPeringatan Darurat WHO: Virus yang Pertama Kali Muncul Tahun 1700an Ini Kembali Hantui Indonesia, Bisa Sebabkan Lumpuh Layu
WHO mengumumkan bahwa enam kasus baru pada pasien yang sudah vaksin telah ditemukan di Indonesia.
Baca Selengkapnya