Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hasil Uji Jenis Kain untuk Masker yang Paling Ampuh Saring Virus

Hasil Uji Jenis Kain untuk Masker yang Paling Ampuh Saring Virus Ilustrasi (Foto: Pexels,com)

Dream – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengimbau masyarakat untuk memakai masker. Tak harus masker bedah atau N95, masker kain yang bisa dibuat sendiri di rumah juga bisa digunakan untuk mencegah terpapar virus corona Covid-19.  

Menurut penelitian, masker kain diklaim mempunyai efektivitas mencegah paparan virus sebesar 50-60 persen. 

Selain kain, bahan lain apa saja yang cocok digunakan untuk membuat masker?

Para peneliti di Universitas Cambridge menguji berbagai bahan rumah tangga untuk masker buatan sendiri. Untuk mengukur efektivitas, mereka menggunakan bakteri Bacillus Atrophaeus (0,93-1,25 mikron) dan virus Bacteriophage MS (berukuran 0,023 mikron) pada bahan rumah tangga yang berbeda.

Mereka mengukur persentase bahan yang digunakan dan membandingkannya dengan masker bedah yang lebih umum.

MAsker DIY

Sesuai perkiraan, masker bedah yang banyak digunakan dokter maupun perawat memiliki kinerja terbaik. Masker bedah mampu menyaring 97 persen dari bakteri berukuran 1-mikron.

Masker dengan bahan lain juga mempunya kinerja yang tak kalah baik. Bahan-bahan yang diteliti mampu menyaring setidaknya 50 persen dari partikel. Bahan teratas adalah tas penyedot debu (95 persen), kain hidangan (83 persen), kain kemeja katun campuran (74 persen), dan kemeja katun (69 persen).

Masker Kain vs Bedah

Tes di atas menggunakan bakteri berukuran 1 mikron. Namun ukuran virus corona hanya 0,1 mikron atau sepuluh kali lebih kecil. Mampukah masker buatan sendiri menangkap partikel virus yang lebih kecil?

Untuk menjawab pertanyaan ini, para ilmuwan menguji 0,02 mikron partikel Bacteriophage MS2 (5 kali lebih kecil dari virus corona).

MAsker DIY

Rata-rata,  masker kain yang dibuat sendiri (Do It Yourself/DIY) dapat menyaring partikel virus 7 persen lebih sedikit daripada partikel bakteri yang lebih besar. Namun, semua bahan buatan rumah berhasil menyaring 50 persen partikel virus atau lebih, terkecuali syal sebesar 49 persen.

Apakah Masker Kain Dua Lapis Lebih Efektif?

Jika masalahnya adalah efektifitas penyaringan, apakah masker akan bekerja lebih baik jika dibuat dengan menggunakan dua lapis kain? Para ilmuwan menguji partikel ukuran virus terhadap versi ganda dari handuk, sarung bantal, dan 100 persen kain katun.

Masker Double Layer

Secara keseluruhan, lapisan ganda tidak banyak membantu. Sarung bantal double-layer menangkap 1 persen lebih banyak partikel, dan kemeja double-layer menangkap hanya 2 persen lebih banyak partikel. Namun lapisan kain hidangan double-layer meningkatkan kinerja sebesar 14 persen. Penemuan  tersebut membuat kain hidangan sama efektifnya dengan masker bedah.

Melihat data, handuk dan tas penyedot debu adalah bahan berkinerja terbaik. Namun, para peneliti tidak memilih bahan tersebut untuk membuat masker kain DIY.

Sebagai gantinya, mereka menyimpulkan sarung bantal dan 100 persen kaos katun adalah bahan terbaik untuk membuat masker kain buatan sendiri. Mengapa?

Pentingnya Kemampuan Bernapas dari Masker Kain

Jawabannya terletak pada kemampuan bernapas. Hal tersebut menjadi faktor penting yang akan mempengaruhi kenyamanan pengguna. Kenyamanan akan mempengaruhi seberapa lama masker tersebut akan dapat digunakan.

MAsker DIY

 

Para peneliti pun melakukan pengujian terkait penurunan tekanan di setiap jenis bahan masker. Hal ini memberikan indikasi seberapa mudah kita dapat bernapas dengan menggunakan setiap bahan. Sebagai patokan, peneliti membandingkan kemampuan bernapas dari masing-masing masker kain dengan masker bedah.

 

Meskipun handuk dan kantong hampa udara mampu menyaring sebagian besar partikel, namun justru kedua bahan tersebut yang paling sulit digunakan untuk bernapas. Dan dengan menggunakan dua lapis handuk akan dua kali lebih sulit untuk bernapas.

Sebaliknya, sarung bantal, t-shirt, syal dan linen semuanya lebih mudah digunakan untuk bernapas daripada masker bedah.

Peneliti Memilih Bahan Masker Kain dengan Performa Terbaik

MAsker DIY

Berdasarkan seberapa besar kemampuan bahan masker kain dalam menyaring partikel dan  seberapa baik kemampuan bahan masker kain dalam bernapas, para peneliti menyimpulkan bahwa kaus katun dan sarung bantal adalah pilihan terbaik untuk masker kain.

Intinya, dalam pengujian yang telah dilakukan ditemukan bahwa bahan terbaik untuk membuat masker kain adalah kaos katun, sarung bantal, dan bahan katun lainnya.

Bahan-bahan ini mampu menyaring sekitar 50 persen partikel 0,2 mikron. Ukurannya hampir sama dengan virus corona. Bahan-bahan tersebut juga memiliki kemapuan bernapas yang mudah seperti halnya masker bedah. Dan nyaman digunakan selama beberapa jam.  

Membuat masker dua lapis dari bahan yang digunakan dapat meningkatkan efektifitis filtrasi. Namun hal tersebut justru dapat membuat masker menjadi lebih sulit digunakan karena kemampuan bernapas yang berkurang.

(Sumber: smartairfilters.com)

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tepat Memilih Masker Wajah, Beda Masalah Kulit Beda Juga Solusinya

Tepat Memilih Masker Wajah, Beda Masalah Kulit Beda Juga Solusinya

Pilihlah jenis masker yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu untuk hasil yang optimal.

Baca Selengkapnya
Proses Penularan Virus Flu Bisa Sangat Cepat, Pakai Masker Adalah Kunci

Proses Penularan Virus Flu Bisa Sangat Cepat, Pakai Masker Adalah Kunci

Flu kembali menyerang banyak orang. Proses penyembuhannya pun memakan waktu cukup lama. Cari tahu proses penularan virus dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker Lagi?

Apakah naik kereta api kini wajib pakai masker? Begini jawaban KAI

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker

PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan

Baca Selengkapnya
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1

Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.

Baca Selengkapnya
4 Cara Ampuh Atasi Hidung Tersumbat, Layak Dicoba

4 Cara Ampuh Atasi Hidung Tersumbat, Layak Dicoba

Hidung tersumbat menjadi problem umum yang sering menimpa kita, terutama saat musim flu atau saat kita sedang mengalami alergi.

Baca Selengkapnya
Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Kabar Terkini Ningsih Tinampi yang Pernah Terkenal karena Bisa Obati Pasien Covid-19

Yuk Intip kabar Terbaru Ningsih Tinampi yang dulu viral bisa obati pasien covid-19.

Baca Selengkapnya
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Ternyata Tidak Mengatur Harga Eceran Tertinggi Vaksin Covid-19

Menkes Ternyata Tidak Mengatur Harga Eceran Tertinggi Vaksin Covid-19

Harga eceran tertinggi vaksin keempat Covid-19 tidak ditentukan Menkes. Kelompok yang harus membayar vaksin bisa mencari tahu lewat fasilitas kesehatan.

Baca Selengkapnya
BUNGKUS! Challenge Makan Jeruk Nipis

BUNGKUS! Challenge Makan Jeruk Nipis

Sahabat Dream, seru juga nih tes tingkat ketahanan kamu makan buah jeruk nipis. Kira-kira kalau kalian masuk yang mana nih?

Baca Selengkapnya