Ilustrasi
Dream - Melempar botol susu, berguling-guling di tempat umum atau menangis kencang karena sudah bosan terlalu lama di mobil. Polah anak ini mungkin jadi masalah sehari-hari para orangtua yang memiliki anak Batita (bawah tiga tahun).
Menghadapinya dengan emosi sering terjadi. Anak teriak, orangtua membalas dengan teriakan yang tak kalah lebih kencang. Ternyata, banyak orangtua yang beranggapan kalau Batita sudah bisa bersikap baik dan mengendalikan emosi.
Seperti survei yang dilakukan oleh Zero To Three, sebuah badan nonprofit berbasis di Amerika Serikat. Survei dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan orangtua seputar perkembangan emosi anak dan mengendalikannya.
Hasil survei menunjukan jika orangtua terlalu berharap lebih pada pengendalian emosi Batita, padahal anak belum sampai dalam tahap itu. mampu mengendalikan emosi. Tim peneliti menyebutnya dengan istilah " expectation gap" . Hasilnya, lebih dari 50 persen orangtua menganggap batita sudah bisa mengontrol dirinya sendiri.
" Memiliki ekspektasi yang realistis pada anak penting dimiliki orangtua. Hal ini untuk mengurangi level stres saat menghadapi anak. Begitu juga pemberian hukuman. Pada anak di bawah tiga tahun hukuman tidak akan efektif, mereka masih butuh dibimbing dan diberitahu berulang mana yang benar dan mana yang salah," kata Matthew Melmed, direktur eksekutif Zero To Three.
Berikut detail hasil survei yang dilakukan Zero to Three. Sebanyak 56 persen orangtua percaya anak di bawah usia 3 tahun dapat mengontrol sikap dan kemauannya. Lalu 43 persen orangtua berpikir anak dapat berbagi dan bergantian dengan anak lain sebelum usia 2 tahun.
Sebanyak 24 persen orangtua juga percaya kalau anak usia 2 tahun bisa mengontrol emosinya. Padahal faktanya tak demikan, menurut Melmed, mengendalikan kemauan diri baru akan berkembang ketika anak berusia 3,5 hingga 4 tahun.
" Butuh lebih dari satu tahun untuk mengajarkan anak bisa mengendalikan kemauannya sendiri, itu pun harus diajarkan secara konsisten. Lalu kemampuan berbagi dan bergantian juga baru berkembang pada usia 4 tahun, begitu juga kontrol emosi," ujar Melmed.
(Sah/Sumber: Zero to Three)
Advertisement
Girangnya Bocah 7 Tahun Bisa Kuliah Kimia di Nanyang Technological University

Traveling Rame-Rame Bareng Komunitas Backpacker Jakarta

Mengenal Kampung Korea di Baubau yang Gunakan Aksara Hangeul Korea

Manajemen Lapangan Padel yang Roboh di Meruya Minta Maaf, Keamanan Pondasi Dipertanyakan

Komunitas Pengguna Motor Listrik PEVR Pecahkan Rekor MURI


Raisa dan Hamish Soal Perceraiannya: Bukan Menyerah, tapi Bijaksana
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics


Pria Ini Dirikan Pusat Terapi dengan Anjing, Bantu Pasien Autisme hingga Alzheimer

Potret Tak Biasa Prilly Latuconsina, Pede Meski Pakai Banyak Koyo

Mantan PM Kanada Justin Trudeau dan Katy Perry Akhirnya Mesra di Depan Publik

Girangnya Bocah 7 Tahun Bisa Kuliah Kimia di Nanyang Technological University

Sentuhan Rasa Italia untuk Keluarga Indonesia Lewat Pengalaman Kuliner Autentik