Ilustrasi Botol Air Minum Plastik. (Foto: Shutterstock)
Dream - Pada umumnya orang-orang lebih memilih menggunakan ulang botol air minum plastik setelah isinya habis.
Alasannya sederhana. Selain menghemat uang, botol air minum plastik bekas yang terlihat bersih itu dianggap tidak berbahaya meski telah dipakai berulang kali
Padahal, pandangan seperti itu salah. Botol air minum plastik bekas bisa merusak tubuh karena bahan pembuatnya yang beracun.
Meski terlihat bening dan sudah dicuci berulang-ulang, botol air minum plastik mengandung Bisphenol A atau biasa disingkat BPA.
BPA adalah bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik. Plastik berbahan BPA ini merupakan bahan utama untuk memproduksi botol air minum.
Bahan kimia berbahaya ini dapat larut ke dalam air dan dengan cepat menumbuhkan bakteri berbahaya melalui celah-celah botol plastik.
Karena itulah, Sahabat Dream juga disarankan untuk tidak memakai sedotan plastik saat minum. Jika tertular bakteri, konsekuensinya sangat serius bagi kesehatan.
CEO PuriBloc, Kent Atherton, mengungkapkan risiko menggunakan kembali botol air minum berbahan plastik.
" Sayang, banyak orang yang membeli botol air plastik karena percaya mereka membuat pilihan yang sehat. Padahal hal itu terjadi sebaliknya," kata Atherton.
Bahkan produk bebas BPA pun tidak terjamin keamanannya. Produsen sekarang menggunakan bahan kimia estrogenik lainnya.
Bahan kimia tersebut tidak diketahui secara luas, namun dapat menimbulkan bahaya yang sama bagi kesehatan manusia.
Bahan kimia estrogenik memiliki efek negatif pada keseimbangan hormon manusia. Tetapi potensi bahaya botol air plastik tidak berhenti di situ.
Dalam sebuah penelitian terhadap 259 botol air plastik di State University of New York di Fredonia, para ilmuwan menemukan bahwa 93 persen botol yang disurvei memiliki beberapa macam kontaminasi mikroplastik.
Selain itu, botol plastik sekali pakai sebagian besar terbuat dari polietilen tereftalat, atau PET, yang aman digunakan.
Namun, botol plastik berbahan PET ini tidak dirancang untuk digunakan kembali. Jenis plastik ini dapat melarutkan bahan kimia ke dalam air jika dipanaskan atau tergores.
Profesor Stephanie Liberatore dalam jurnal akademik The Science Teacher mengatakan botol plastik juga bisa jadi tempat bersarangnya bakteri.
" Botol air minum selalu kontak dengan mulut dan tangan yang merupakan tempat berkembangnya berbagai macam bakteri," katanya.
Belum lagi mulutnya yang sempit, menyulitkan botol untuk dibersihkan. Selain itu, ketika berada di lingkungan yang lembab, botol plastik akan menjadi tempat tumbuhnya bakteri.
Karena itu, Profesor Stephanie menyarankan untuk menghindari menggunakan kembali botol plastik sebagai tempat minuman atau makanan.
Botol air minum plastik harus langsung dibuang setelah isinya sudah habis. Jika perlu, membeli botol plastik yang bebas BPA atau minum dari gelas yang terbuat dari kaca dan stainless steel.
(Sah, Sumber: Reader's Digest)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati