Kluster Covid-19 di Keluarga Merebak, Harus Ekstra Disiplin
Dream - Muncul kluster-kluster baru kasus positif Covid-19 di keluarga. Ayah, ibu dan anak-anak, hingga kakek nenk dan keluarga lainnya. Hal ini bisa terjadi karena sebagian masyarakat masih menganggap kalau berkumpul bersama keluarga bukan sesuatu yang berbahaya.
Faktanya tak demikian. Saat ini di DKI Jakarta contohnya, sebagian besar pasien Covid-19 adalah tanpa gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Artinya, mereka merasa sehat dan saat berkumpul menularkannya ke anggotan keluarga lain yang bisa saja kondisi kesehatannya lebih rentan.
Seperti, menularkannya pada orangtua memiliki riwayat penyakit paru-paru, darah tinggi, diabetes dan penyakit lain di mana paparan Covid-19 bisa memperparah kondisinya bahkan memicu kematian. Peringatan ini diberikan oleh Dr. dr. Agus Dwi Susanto SpP(K)
Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dalam webinar yang digelar Komite Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jumat, 18 September 2020.
"Untuk yang aktivitas di luar rumah, jika kontak dengan orang yang rentan, di rumah tetap menggunakan masker. Kalau kita merasa tidak melakukan protokol kesehatan dengan baik, pakai masker saat di rumah," ujar dr. Agus.
Pakai Masker
Tak bosan-bosannya dr. Agus mengingatkan untuk selalu mengenakan masker, menjaga jarak dan cuci tangan pakai sabun saat aktivitas di luar rumah. Sesampainya di rumah, jangan segera masuk dan kontak dengan anggota keluarga lain. Kita memang harus ekstra displin untuk mencegah kluster keluarga.
"Jika tertular, kita membawa virus itu ke rumah. Sampai di rumah, pastikan kita cukup steril. Alat-alat yang kita bawa harus dibersihkan. Mandi, taruh baju di tempat khusus cuci," ungkapnya.
Disiplin
Untuk mereka yang masuk dalam kategori ODP (orang dalam pemantauan) dan harus isolasi mandiri di rumah, pastikan memisahkan ruangan dengan anggota keluarga lain. Termasuk kamar mandi dan alat-alat kebutuhan pribadi.
"Istirahat cukup, makanan bergizi, jangan merokok dan minum alkohol agar imunitas terjaga. Ini juga untuk semua orang agar daya tahan tubuh selalu baik," pesan dr. Agus.
Protokol Kesehatan
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ede Surya Darmawan, S.K.M., Pakar Kesehatan Masyarakat. Menurutnya. di rumah harus ada penjaga yang memastikan protokol kesehatan berjalan baik,
"Di rumah idealnya, bisa Kepala RT atau ibu sebagai safe guar. Memastikan semua orang menerapkan protokol kesehatan. Kalau ada yang pulang tanya, ada risiko gak? Jika berisiko maka di rumah isoalsi tetap pakai masker," kata Edde.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Kondisi Tersangka Pembunuhan 5 Orang Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Viral Keadaan Junaedi Mendekam di Penjara, Remaja Tega Bunuh Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Naik Kereta Api Wajib Pakai Masker
PT KAI juga mengingatkan penumpang untuk menjaga kebersihan
Baca SelengkapnyaVaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara
Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukan Demam dan Anosmia, Ini Gejala Covid-19 Sub Varian JN1
Varian covid-19 memiliki gejala yang berbeda. Ini menjadi penyebab vaksin lama tidak efektif digunakan kembali.
Baca SelengkapnyaPemuda Viral 'Mandi Beras' Bulog Dipecat dan Kepala Cabang Dimutasi
Atas aksi mandi beras itu oknum buruh dipecat dan kepala cabang dimutasi
Baca SelengkapnyaLagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X
Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca Selengkapnya