Jemaah Haji Anti Mainstream, Koper Bawaan Diberi Penanda Batok Kelapa Biar Tak Tertukar

Reporter : Dinda Permata Sari
Minggu, 4 Juni 2023 14:01
Jemaah Haji Anti Mainstream, Koper Bawaan Diberi Penanda Batok Kelapa Biar Tak Tertukar
Menyiapkan tanda dan batok selama satu bulan.

Dream - Banyaknya muslim Indonesia yang menunaikan ibadah haji membuat para jemaah harus berpikir kreatif menandai barang bawaannya. Apalagi banyak jemaah haji berusia lanjut harus menggunakan koper dengan bentuk dan warna yang sama.

Lazimnya jemaah haji akan memberikan penanda berupa tulisan besar di setiap koper bawaannya. Tulisan itu dicetak menggunakan cat semprot dengan warna terang agar mudah dikenali dan tak tertukar dengan koper milik jemaah lain.  

Namun cara ini tak selamanya berhasil karena banyaknya jemaah yang terbang bersama di setiap penerbangan. Teknik unik penanda koper pun banyak dilakukan jemaah seperti seorang jemaah asal Aceh bernama Zainabon.

Koper dengan penanda unik itu ditemukan saat kedatangan kloter (Kelompok Terbang) BTJ 08 Aceh Utara tiba di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz Madinah, Rabu 31 Mei 2023 pukul 10.30 WAS.

Zainabon Umar binti Hasan menandai setiap kopernya dengan batok kelapa. Saat ditanya, Lansia berusia 80 tahun ini hanya tersenyum dan menjelaskan alasannya.

“ Biar koper saya lain dari jemaah lain dan mudah ditandai," jelasnya.

1 dari 2 halaman

Jemaah Lansia Beri Tanda Batok Kelapa di Koper Haji, Biar Anti Mainstream

Menurut Zainabon, banyak jemaah yang memberi tanda dengan menggunakan kain untuk kopernya. Tak ingin tertukar, dia berpikir menggunakan batok kelapa karena bagian keras dari buah itu banyak bertebaran di kampunya namun tidak umum dipakai sebagai penanda koper.

Zainabon diketahui membawa dua koper yakni besar dan kecil yang ditandai dengan batok kelapa. Adapun ide dan membuat tanda koper dengan batok kelapa sudah dipersiapkannya selama sebulan.

“ Batoknya tidak semua utuh, dipotong ujungnya sehingga nampak rapi, jadi dimana pun koper saya ini ketika hendak diambil tinggal melihat tandanya saja batok,” jelasnnya.

2 dari 2 halaman

Saat tiba di Madinah, ia merasa merasa bersyukur dan bahagia, karena selama dalam perjalanan kondisi sehat, ia juga masih bisa berjalan tanpa kursi roda kendati pelan-pelan.

Sebagai informasi, Ketua kloter BTJ 08, Munzir menyampaikan sebanyak 386 jemaah termasuk petugas, semantara lansian, sebanyak 180 orang dari jumlah ini yang disarankan menggunakan kursi roda sebayak 19 orang tetapi hanya 3 yang membawa.

Ia berharap, jemaahnya seluruhnya sehat, sehingga dapat melaksanakan prosesi Penyelenggaraan Haji.

“ Selama dalam perjalanan jemaahnya masih kondisi sehat dan terkontrol semua. Harapannya kloter ini berangkat penuh pulangnya pun demikian, tidak terkendala apa-apa dan semua jemaah dapat melaksanakan rukun haji,” pungkasnya.

sumber: haji.kemenag.go.id

Beri Komentar