Hafiz Tunanetra Imam Tarawih di Masjid Gus Dur

Reporter : Syahid Latif
Minggu, 28 Juni 2015 13:01
Hafiz Tunanetra Imam Tarawih di Masjid Gus Dur
Dalam salah tersebut, hafiz tersebut mengkhatamkan satu juz AlQuran.

Dream - Di tengah kondisinya yang tak bisa melihat, Muhammad Nurdin, 35, memberi insporasi banyak muslim. Dia menjadi imam salat tawarih di masjid kediaman KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Nurdin bahkan memimpin salat dengan menghatamkan satu juz Al Quran di masjid Al-Munawwaroh tersebut.

Mengutip laman nu.or.id, Minggu, 28 Juni 2015, Nurdin adalah lulusan Pesantren Al-Anwar Desa Goa Kidul, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon. Dia sudah mampu menghafal Al-Quran 30 juz sejak usia 26 tahun.

Nurdin mondok di pesantren yang diasuh KH Anwar Maksum, kakak sepupu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, sejak 2001 hingga 2006.

" Ketika mondok di Cirebon, saya setoran hafalannya langsung satu maqra'. Saya menghafal Quran memakai Quran Braille yang saya dapat dari kota Jogja. Waktu itu memang susah ya nyari Quran untuk kaum tunanetra," tuturnya.

Pria asal Sukabumi ini bercerita, mulai belajar membaca Al-Quran huruf Braille di Yayasan Pesantren Al-Muawanah di kota kelahirannya itu. Setahun kemudia, Nurdin pindah mondok di Bandung.

Nurdin awal tertarik mempelajari kitab kuning. Namun niat itu kandas karena belum ada kitab kuning yang ditulis Braille.

“ Quran aja satu juz itu gede banget. Makanya, wajar kalau susah ditemukan kitab kuning dalam tulisan Braille,” ujarnya.

Oleh gurunya, Nurdin disarankan menghapal AlQuran.

Kepada anak-anak yang memiliki keterbatasan sama, Nurdin mengimbau agar mereka belajar Braille terlebih dahulu di Sekolah Luar Biasa.

“ Jangan ketinggalan lah sama anak-anak normal. Sekarang kan ada sekolahnya. Banyak juga tunanetra yang pinter, ada yang jadi dosen," katanya. (Ism)

(Sumber: nu.or.id)

 

Beri Komentar