Indonesia Terima Tambahan 3,4 Juta Dosis AstraZeneca dan 1,4 Juta Sinopharm

Reporter : Arini Saadah
Rabu, 14 Juli 2021 16:35
Indonesia Terima Tambahan 3,4 Juta Dosis AstraZeneca dan 1,4 Juta Sinopharm
Lebih dari 3 juta dosis vaksin COVID-19 tiba di Indonesia melalui COVAX.

Dream - Indonesia kedatangan lagi 1,4 juta dosis vaksin Sinophamrm dan 3,4 juta dosis vaksin AstraZeneca yang berasal dari COVAX Facility. Jumlah keseluruhan vaksin yang didapat Indonesia pada pengiriman kedelapan ini sudah mencapai 14.704.860 dosisi vaksin.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan total vaksin AstraZeneca yang telah diamankan Indonesia dari COVAX Facility berjumlah 137.611.540 dosis vaksin.

" Dengan tibanya vaksin AstraZeneca sejumlah 3.476.400 dosis dari Covax Facility, Indonesia telah mengamankan vaksin sejumlah 137.611.540 dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku (bulk) maupun vaksin jadi," tutur Retno Marsudi, Selasa (13/7) kemarin dikutip dari laman covid19.go.id.

Menurutnya dalam beberapa hari kedepan, pemerintah Indonesia juga akan mendapat vaksin melalui jalur dose-sharing yaitu dari Amerika Serikat melalui jalur multilateral/COVAX Facility, dan dari Jepang melalui jalur bilateral.

1 dari 4 halaman

Pasokan Vaksin Negara Berkembang

Ilustrasi

Selain itu, Menlu Retno Marsudi mengatakan, Covax berupaya keras untuk memenuhi pasokan vaksin ke berbagai negara, khususnya negara berkembang seperti Indonesia.

Ia menambahkan tantangan yang dihadapi COVAX adalah pasokan vaksin yang pada akhirnya menyebabkan keterlambatan pengiriman vaksin COVAX termasuk ke Indonesia.

Hal ini juga dijelaskan dalam pertemuan ke-5 Covax AMC Engagement Group pada Senin (12/7/2021) lalu yang dipimpin langsung oleh Menlu Retno.

“ Ditengah semua tantangan tersebut, COVAX terus bekerja keras agar pasokan vaksin bagi semua negara, terutama negara berkembang dapat terus ditingkatkan," ungkapnya.

Retno berarap pasokan vaksin akan berlangsung lebih baik ke depannya. Kenaikan jumlah pasokan dari COVAX Facility juga dimungkinan dengan adanya kerjasama antara GAVI dengan Sinovac dan Sinophamrm yang telahh memeroleh Emergency Use Listing dari WHO.

2 dari 4 halaman

Vaksin Belum Merata

Kemudian, mekanisme dose-sharing di COVAX Facility juga tengah didorong. Mekanisme ini diharapkan bisa membantu distribusi vaksin ke seluruh negara di dunia. Melalui mekanisme COVAX Facility, hingga akhir 2021 telah terdapat komitmen dose-sharing sekitar 300 juta dosis.

Menurut Menlu Retno, meskipun hampir 3,5 miliar dosis vaksin atau sekitar 44 persen penduduk dunia sudah divaksinasi, namun akses terhadap vaksin dunia masih belum merata.

Di kawasan Amerika Utara dan Eropa, dosis vaksin yang disuntikkan telah mencapai sekitar 75 persen populasi, bila dibandingkan dengan kawasan Afrika yang baru melakukan vaksinasi sebanyak 4,03 persen dan kawasan ASEAN sebanyak 16,3% dari total populasi.

Dengan demikian, Menlu Retno mengatakan perlu adanya tambahan vaksin sekitar 350 juta dosis untuk vaksinasi setidaknya 10 persen populasi di setiap negara pada September 2021. Selain itu, perlu 11 milyar dosis untuk vaksinasi 70 persen populasi dunia pada pertengahan tahun 2022.

" Ini merupakan tantangan yang tidak kecil. Namun melalui kerja sama tantangan ini akan dapat diatasi Bersama” ujarnya.

3 dari 4 halaman

Meski Sudah Vaksin, Tetap Patuhi Prokes

Ilustrasi

Dalam kesempatan itu pihaknya memastikan, pemerintah akan terus bekerja keras dalam rangka mengamankan kebutuhan vaksin Tanah Air.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat meskipun sudah vaksin tetapi harus tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

" Melalui ikhtiar, kerja keras, kedisiplinan dan persatuan seluruh elemen bangsa kita akan segera dapat keluar dari pandemi ini," harapnya.

Sementara itu perwakilan WHO Dr. Parienathan menyampaikan di tengah mewabahnya virus COVID-19 varian delta, menjadi sangat penting bagi masyarakat yang belum divaksinasi maupun yang sudah divaksinasi untuk selalu mengikuti protokol kesehatan.

“ Lebih penting lagi, untuk tetap di rumah sesering mungkin, jika bisa mengurangi pergerakan dengan tetap di rumah untuk beberapa minggu ke depan, kita dapat mengatasi penularan virus. Itu adalah hal terpenting yang bisa kita lakukan,” tuturnya.

4 dari 4 halaman

Komitmen Pemerintah

Kemudian perwakilan UNICEF Indonesia Robert Gass menyampaikan, kedatangan vaksin ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia dalam rangka melindungi sebanyak mungkin masyarakat dalam waktu secepat mungkin.

Indonesia telah memberikan vaksinasi kepada lebih dari 30 juta masyarakat termasuk guru, tenaga pendidik untuk mempersiapkan pembukaan sekolah. Agar siswa bisa melakukan sekolah tatap muka ketika semua sudah siap.

" UNICEF juga senang sekali mendengar pemerintah Indonesia akan lebih agresif (memvaksinasi) menyasar masyarakat ekonomi tingkat bawah, lanjut usia, dan penyandang disabilitas untuk memastikan pemerataan vaksinasi COVID-19," katanya.

Beri Komentar