Ilustrasi Video Air Laut Menyala Biru (Foto: Instagram/@viralkak)
Dream – Bumi menyimpan banyak misteri fenomeaa alam yang membuat banyak orang tertegun saat pertama kali melihatnya. Beruntung para ilmuwan sudah banyak yang bisa menjelaskan alasan dari fenomena-fenomena unik tersebut hingga tak lagi menjadi misteri.
Salah satunya adalah fenomena warna air laut yang menyala menjadi biru ketika dilempari sesuatu. Video penampakan air berwarna biru itu beredar di sosial media dan mengundang rasa penasaran warganet.
Beberapa warganet mencoba menjelaskan fenomena alam baik dari informasi yang didengarnya atau memberi penjelasan secara sains..
Lantas apa sebenarnya penyebab air laut menyala seperti mengeluarkan api berwarna biru tersebut? Simak ulasan ringkasnya berikut ini.
Dilansir dari laman Instagram @viralkak, seorang anggota kepolisian tampak menyiramkan air ke tepian laut. Ketika cairan itu bercampur dengan air laut, muncul cahaya terang seperti api berwarna biru.
© instagram/@viralkak
“ Ini bro, fenomena laut, laut nyala,” ucap seseorang yang merekam video tersebut.
Video itu pun lantas menuai beragam komentar dari warganet. Sebagian dari mereka memberikan penjelasan ilmiah dengan mengatakan warna biru itu disebabkan karena adanya plankton yang bisa memendarkan cahaya ketika stress.
“ Itu karna plankton atau ganggang laut yg sejenisnya bisa memendarkan cahaya ketika mereka stress... Di maldive tiap malem ada kok,” tulis @haddinis.
" Itu mah d airnya d penuhi plangton makanya setiap benda yg nyentuh ke air airnya berwarna gitu," tulis @damkar_rpak_pontianak.
Penjelasan lebih ilmiah diperoleh dari laman fpk.unair.ac.id. Air laut yang menyala biru itu disebut fenomena Bioluminescense. Fenomena unik dan jarang terjadi inii dipicu adanya suatu reaksi kimia yang dialami oleh makhluk hidup yang dapat mengeluarkan cahaya dari tubuh mereka.
© instagram/@viralkak
Senyawa Luciferin yang terdapat pada organisme dapat mengalami reaksi yang dikatalis oleh enzim Luciferase sehingga menghasilkan air biru khas yang hanya bertahan hingga 100 millisecond.
Bioluminescence dapat dihasilkan sebagai bentuk pertahanan mikroorganisme terhadap predator.
Fenomena cahaya atau yang lebih sering disebut ‘Glow in The Dark’ ini bersumber dari berbagai organisme laut diantaranya adalah ostracoda, beberapa jenis ikan, plankton, ubur-ubur dan masih banyak organisme lainnya.
Di Indonesia, fenomena bioluminescence ini pernah terjadi, salah satunya dilaporkan di Lampung pada 29 Desember 2019 lalu.
Berdasarkan hasil penelitian tim ahli Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, fenomena di Lampung ini berasal dari plankton Gonyaulax sp. yang merupakan salah satu HABs species.
Pada kejadian lain di Indonesia, Pringgenies melaporkan sumber cahaya pada cumi-cumi yang diisolasi dari laut Jepara dan berdasarkan studi histologi diketahui bahwa cumi-cumi memiliki sepasang organ cahaya yang menempel pada dorso-lateral kantung tinta.
Fenomena bioluminescence sangat langka dan terjadi dengan cepat, sehingga kesempatan mengabadikan momen ini tidak mudah didapatkan.
Namun di balik keindahan pantulan cahaya biru di lautan, seringkali peristiwa ini berakhir dengan peristiwa yang merugikan organisme lainnya, Salah satunya fenomena red tide yang mengancam kematian organisme laut lainnya seperti ikan.
View this post on Instagram
Masya Allah! 5 Anak Artis Ini Hafiz Quran, Suara Maryam Putri Oki Setiana Dewi Merdu Banget
Lakukan Operasi Caesar Lebih dari Tiga Kali, Amankah?
Doa Agar Keinginan Terkabul dan Cara Berdoa yang Benar, Perbanyak Sedekah serta Taubat
Baru Pakai Hijab? Ada 5 Trik yang Wajib Diketahui
Gaya Busana Nisa Cookie, Padukan Kaus Stripes untuk Tampil Stylish