Ilustrasi Sania Leonardo, Seleb TikTok Yang Mengidap Bipolar Sejak Kecil (Foto: Instagram/@sanialeonardo)
Dream - Sania Leonardo merupakan salah satu seleb TikTok yang pernah viral akhir tahun lalu berkat video parodi. Waniat asal Jakarta ini semakin dikenal karena membahas kesehatan mental lewat TikToknya.
Gadis kelahiran November 1999 itu rupanya juga merupakan penyandang bipolar sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Dan ia telah berjuang melewati masa-masa berat untuk pulih.
Lewat kanal YouTube deHakims Story, Sania Leonardo menceritakan kehidupannya sebagai penyandang bipolar disorder fase dua. Bipolar disorder atau gangguan kepribadian bipolar adalah kondisi gangguan mental yang membuat pengidapnya memiliki mood swings atau perubahan suasana hati yang ekstrem.
Menurut cerita yang diungkapkan oleh Sania, ia baru sadar mengidap bipolar II saat duduk di bangku SMA. Bahkan ia mengaku pernah ingin bunuh diri di rel kereta api karena perubahan mood-nya yang super ekstrem.
Simak cerita Sania Leonardo selengkapnya berikut ini.
Wanita 22 tahun itu mulanya tidak sadar jika dirinya mengidap bipolar II. Namun sejak SMA, ia mulai sadar dan mengingat kembali kejadian-kejadian semasa kecil. Semasa kecil saat sedang marah, ia hanya dikira tantrum oleh orang tuanya.
" Tanda-tandanya itu dimulai sejak SD," jelasnya.
Tak hanya itu, Sania kecil juga sering mengalami kejang-kejang jika sedang ketakutan. Lalu dibawa ke rumah sakit namun dokter mengatakan jika Sania tidak mengidap penyakit dalam apapun. Hingga akhirnya Sania dikira disantet.
" Dulu tuh sering kejang-kejang, dibawa ke dokter, dicek, terus bersih. Terus gue dibilangnya disantet," katanya.
" Penyakit kejiwaan itu sering dihubungkan dengan mistis, disantet lah, diguna-guna," kata Irfan Hakim.
" Iya disantet, dikira kesurupan," ucap Sania.
Sejak itu, ia mengalami mood swings yang ekstrem, tiba-tiba sedih kemudian bahagia yang berlebihan.
Karena mengalami perubahan mood yang ekstrem, Sania kerap menjalani hari-hari dengan mood yang gampang berubah. Hal itu tentu sangat mengganggu aktivitasnya. Ia juga kerap memarahi temannya yang tidak salah apa-apa hanya karena mood-nya sedang jelek.
Yang lebih ekstrem lagi, Sania pernah melakukan percobaan bunuh diri di rel kereta pada 2017. Sejak saat itu ia terus mengonsumsi obat dari dokter untuk mengendalikan perubahan mood-nya.
" Sejak kapan (mengonsumsi obat)?" tanya Irfan Hakim.
" Sejak 2017, SMA," jawab Sania.
" Yang bikin lo sadar kalo lu mengidap bipolar itu apa?" tanya Irfan.
" Bunuh diri, di rel kereta," jawab Sania.
Irfan Hakim pun syok mendengar jawaban Sania yang pernah mencoba bunuh diri sebanyak empat kali. Sania pun mengaku tidak tahu penyebab dia ingin bunuh diri. Kemudian seseorang menarik tubuhnya, sehingga ia selamat dari terjangan kereta yang hampir meregang nyawanya.
Selain itu, ia juga mencoba meminum cairan pembunuh serangga, memotong urat nadi di tangannya, dan overdosis obat.
Namun kini Sania sudah lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya karena sudah melalui proses banyak hal. Kini ia menjadi relawan di sebuah yayasan kemanusiaan untuk mengalihkan pikirannya agar tidak bunuh diri.
" Maka kalo orang mikirnya, Sania santai banget ya ngobrolnya sekarang, ya karena gue udah melewati banyak hal," ucapnya.