(Foto: Shutterstock)
Dream - Biru mungkin bukan warna yang paling netral. Namun biru merupakan ciri utama celana yang akan langsung dikenal saat seseorang menyebut busana baju atau celana jeans. Lantas mengapa celana jeans selalu identik dengan warna biru?
Sebelum mengulas hal itu, kita luruskan tentang perbedaan antara denim dan jeans. Karena selama ini kita sering 'tertukar' ketika menyebut dua kata yang tampak saling terkait itu.
Denim adalah bahan kain yang digunakan untuk tidak hanya membuat celana jeans, tapi juga jenis pakaian lain yang berbahan dasar denim. Seperti rompi, jaket, rok, dan sebagainya.
Jadi, denim itu bahannya, sementara celana jeans adalah produk dari denim. Karena sejarah denim itu sendiri lebih lama lagi dari celana jeans.
![]()
Tentang warnanya yang selalu biru itu ada sejarahnya sendiri. Kita kembali ke masa ketika celana jeans pertama kali diciptakan.
Levi Strauss mungkin dikenal karena sebagai penemu celana jeans. Tapi di balik informas tersebut, ternyata....
© Dream
Sebenarnya, Levi Straus dia hanya mematenkan gaya paku keling untuk membuat celana berbahan denim itu terlihat lebih kokoh.
Levi Strauss & Co bahkan mengakui bahwa mereka bukan orang pertama yang menciptakan bahan kain pembuat celana jeans.
Denim sendiri sudah menjadi kain tradisional para pekerja kasar sejak lama. Strauss hanya menambahkan sentuhan baru sehingga menjadi tren sampai saat ini.
Bahkan Strauss mengambil desain celana berwarna cokelat yang terbuat dari katun yang disebut 'celana bebek' untuk celana jeans buatannya.
© Dream
Biru menjadi warna khas denim karena sifat kimia pewarna dan pencucian bahan kain jeans itu.
Kebanyakan pewarna akan meresap ke dalam bahan kain ketika terkena suhu panas. Sehingga warna tersebut melekat pada bahan kain jeans.
Pertama kali diciptakan, denim hanya memiliki satu warna yaitu indigo. Sayangnya, pewarna indigo alami yang digunakan pada jeans pertama hanya melekat di bagian luar benangnya.
Bila denim yang dicelup pewarna indigo alami dicuci, sejumlah kecil pewarnanya akan lepas beserta dengan benangnya.
Semakin sering denim dicuci, semakin lembut hasilnya, dan akhirnya mencapai warna biru usang yang menjadi warna favorit pencinta celana jeans.
Celana jeans pun akhirnya menjadi pilihan baru bagi para pekerja kasar. Akibatnya permintaan celana jeans naik, sementara celana bebek semakin turun sebelum akhirnya hilang dari peredaran.
Seiring dengan perkembangan zaman, celana jeans akhirnya menancapkan kukunya dalam sejarah sebagai mode klasik di Amerika Serikat.
(Sah/Sumber: rd.com)
Advertisement
Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap