Tak Asal Pijit, Membunyikan Klakson Ada Etika dan Fungsinya

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 24 Oktober 2018 19:20
Tak Asal Pijit, Membunyikan Klakson Ada Etika dan Fungsinya
Kalau serampangan dibunyikan, suara klakson bisa memancing emosi pengendara lain.

Dream - Siapa yang tak mengenal klakson? Di dunia otomotif, klakson menjadi alat untuk saling " berkomunikasi" antar pengguna jalan. Ada kalanya juga klakson sebagai peringatan untuk kendaraan atau pengguna jalan lain.

Meski multifungsi, klakson tak bisa sesuka hati dipijit. Selain suaranya, bunyi klakson terutama di kala macet bisa membuat emosi pengguna kendaraan lain. 

Dilansir dari Suzuki, Rabu 24 Oktober 2018, ada etika tidak tertulis yang penting diketahui oleh pengguna jalan, termasuk pengendara sepeda motor.

Contohnya, ketika di jalan, ada sepeda motor yang sedang melaju dan tiba-tiba pindah jalur ke jalur yang sedang melaju. Atau, saat kamu ingin melintasi persimpangan jalan dengan jarak pandang terbatas.

Nah, saat-saat inilah klakson berfungsi. Setidaknya, kamu bisa memberi tahu keberadaan kepada pengguna jalan lain.

 

1 dari 2 halaman

Bunyi Klakson Boleh Diganti?

Oh, tentu tidak. Bunyi klakson sudah diatur dalam aturan tertulis yang telah disahkan pemerintah. Tentunya ini sudah dipatuhi oleh produsen otomotif.

Selain tak sembarangan membunyikan klakson, kita juga tak boleh seenaknya mengganti bunyi klakson. Kalau suaranya terlalu keras, pengguna jalan lain akan terganggu.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan pasal 69, bunyi klakson harus sesuai aturan, yaitu 83-118 desinel. Hal ini bertujuan agar tidak menimbulkan polusi suara dan diterima dengan bagus oleh indera pendengaran manusia.

Di laman situs resmi Kementerian Perhubungan, pengguna jalan juga diminta menggunakan klakson dengan bijak.

2 dari 2 halaman

Bunyi Klakson Juga Punya Arti, Lho

Hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah bunyi klakson. Ada arti di setiap klakson yang dibunyikan. Kalau membunyikannya sekali, itu artinya sapaan.

Bunyi dua kali artinya minta perhatian atau memanggil. Atau bisa juga jadi pertanda ucapan terima kasih ketika menyalip kendaraan lain.

Bunyi klakson juga bisa menjadi pemancing emosi. Ya, kalau klakson dibunyikan dalam waktu lama tanpa putus. Tak hanya bising, pengendara lain akan tidak senang diperlakukan seperti itu. Hasilnya? Risiko keributan di jalan raya akan semakin besar.

Beri Komentar