Penampilan Karya Desainer Di Jakarta Fashion Week (Dream.co.id)
Dream – Mode awal perubahan budaya. Wanita ini memegang teguh keyakinan itu. Dan dia memilih fashion sebagai jalan hidup. Berliku, jatuh bangun.
Tapi lihatlah. Perjuangan itu membuahkan hasil. Apa yang dia yakini menjadi nyata. Lewat mode, dia mengguncang dunia. Mengubah pandangan Barat terhadap busana hijab. Gaya hidup Muslim.
Dialah Anniesa Hasibuan. Desainer Indonesia ini baru saja membuat dunia terpesona, 48 model hijab yang dia usung ke New York Fashion Week mendapat standing ovation.
Dan itu adalah sejarah. Wanita 30 tahun ini jadi desainer pertama di dunia yang membawa hijab melantai pada salah satu ajang mode paling bergengsi itu.
Satu dekade silam, Anda tak akan melihat hijab di atas runway. Jangankan panggung internasional, fashionshow lokal pun mungkin tak ada. Kalah gengsi dengan mode ‘umum’.
Maklum, dulu banyak orang mengidentikkan hijab dengan stigma 'kampungan'. Tak bisa dipungkiri, dulu banyak orang memandang hijab hanya sebagai kain segi empat. Dilipat dan dijadikan kerudung.
Tapi kini sudah berubah. Desainer-desainer berbakat mengubah stigma. Tangan-tangan kreatif membuat hijab naik derajat. Tak lagi hanya dijual di emper toko atau pinggir jalan. Tapi juga di etalase mal paling mewah.
Dan Anda semua sudah tahu, Anniesa bukanlah satu-satunya. Bukan pula yang pertama manmpilkan hijab di luar negeri. Jauh sebelum dia, sudah banyak perancang Tanah Air yang melenggang ke atas catwalk internasional. Membawa hijab bersaing dengan karya perancang dunia.
Sebut saja Dian Pelangi. Nama ini sudah menjadi ikon hijab Indonesia. Prestasinya juga mendunia. Koleksi-koleksinya sudah memesona berbagai runway. Di dalam dan luar negeri.
Dian bahkan dinobatkan oleh The Business of Fashion (BoF) sebagai tokoh paling berpengaruh di dunia mode muslim. Majalah Inggris itu menyebut Dian “ mendobrak” batas-batas tradisional untuk ciptakan busana Muslimah lebih modern.
Selain itu, masih ada sederet lagi desainer hijab Indonesia yang telah membawa hijab ke pentas dunia. Mengubah budaya melalui hijab, seperti mimpi Anniesa.
Berikut beberapa desainer hijab Indonesia yang membawa hijab ke runway dunia:
Dream – Dian Pelangi. Tak afdhol jika membahas mode hijab Tanah Air tak menyebut nama ini. Perempuan bernama asli Dian Wahyu Utami ini dikenal sebagai “ ikon” hijab.
Perempuan kelahiran Palembang, 14 Januari 1991 itu telah malang melintang di dunia fesyen Indonesia dan dunia. Tahun ini, Dian Pelangi tampil di ajang fesyen bergengsi London Fashion Week 2016. Bahkan look Dian Pelangi terpampang jadi tampak muka ajang itu.
Pada 2015, Dian Pelangi masuk dalam 500 orang paling berpengaruh di industri fesyen dunia versi Business of Fashion Magazine. Namanya sejajar dengan Domenico Dolce dan Stefano Gabbana, Doatella Versace, dan sederet top model dunia seperti Kendall Jenner dan Gigi Hadid.
Dream - Membawa gaya fesyen tradisional dipadu dengan hijab ke dunia internasional menjadi ciri khas Ria Miranda. Perempuan yang lahir di Padang pada 15 Juli 1985 itu dianggap punya pengaruh dalam pemakaian hijab di Indonesia.
Karya-karya fesyen lulusan sekolah mode ESMOD Jakarta itu diakui baik di dalam maupun luar negeri. Ria pernah mendapat penghargaan sebagai Icon Muslimah Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia.
Selain berlatar fesyen penghargaan Ria tak melulu di bidang fesyen. Di 2015, Ria mendapat penghargaan Top Parenting Influencer pada ajang Influence Asia 2015.
Dream – “ Kalau fesyen Muslim seperti itu saya senang sekali. Itu baru fesyen desainer namanya. Sangat keren,” kata Nishimura, seorang penulis fesyen Jepang.
Karya Norma Hauri dan Byvelvet mendapat tanggapan positif dari masyarakat negeri Sakura itu Maret 2016. Norma menampilkan koleksi perpaduan budaya Borneo dan Jepang. Norma memiliki merek fesyen Norma Hauri.
Dream - Pemain sinetron, penyanyi, dan model, telah ditekuni Zaskia Sungkar. Istri pesinetron Irwansyah itu menunjukkan kegigihan untuk menunjukkan prestasi di dunia fesyen.
Kegigihannya berkreasi membawa namanya tampil di New York Coutur Fashion Week 2015. Dia tampil membawakan busana-busana kreasinya bersama Dian Pelangi dan Barli Asmara.
Tak berhenti disitu. Zaskia kembali didapuk mengisi London Fashion Week 2016. Dia tampil bersama Restu Anggreini, Vivi Zubaidi, dan Jenahara.
Dream - Darah desainer mengalir di tubuh Nanida Jenahara Nasution. Perempuan yang akrab disapa Jenahara itu merupakan putri aktris dan desainer Ida Royani.
Pemilik merek fesyen Jenahara ini telah dikenal sejak awal 2010-an. Beberapa gelaran fesyen di Asia telah dia jajaki. Prestasi yang paling mentereng ialah saat tampil di Hongkong Fashion Week 2012.
Dream – Tahun 2015 menjadi sangat spesial bagi Restu Anggraini. Perempuan pemilik merek ETU berhasil menampilkan karya di ajang fesyen bergengsi Mercedez-Benz Fashion Week Tokyo.
Restu menampilkan gaya fesyen modest wear. Jebolan Program Indonesia Fesyen Forward itu itu tak meninggalkan ciri khas tradisi Indonesia dalam karyanya. Dia menggunakan 'Gaya Anyaman' yang menjadi ciri khasnya.
Belakangan Restu mulai aktif mengedukasi orang-orang untuk menggunakan gaya pakaian yang ramah lingkungan dan diolah dengan teknologi tinggi.
Dream - Irna Mutiara dikenal sebagai pendiri Hijabers Mom Community (HmC). Perempuan kelahiran Bandung, 24 Januari 1970 itu meraih penghargaan yang spesial.
Busana yang dia tampilkan terpilih sebagai The Best Asia's Mdest Style Designer of The Year dalam ajang final Mercedes-Benz Asia Fashion Week 2015.
Dia memiliki label Irna La Perle. Dia kerap menampilkan busana pengantin Muslim dan pakaian pesta yang memiliki gaya internasional klasik dan elegan.
Hongkong, Arab Saudi, dan Paris, telah menjadi lokasi pementasan karya desain Irna.
Advertisement
Detail Spesifikasi iPhone 17 Air, Seri Paling Tipis yang Pernah Ada
4 Komunitas Seru di Bogor, Capoera hingga Anak Jalanan Berprestasi
Resmi Meluncur, Tengok Spesifikasi dan Daftar Harga iPhone 17
Keren! Geng Pandawara Punya Perahu Ratusan Juta Pengangkut Sampah
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation