Diajak Nostalgia, Toyota Hilux Disulap Jadi Kantor Pos Berjalan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 9 Agustus 2019 18:30
Diajak Nostalgia, Toyota Hilux Disulap Jadi Kantor Pos Berjalan
Mobil ini dilengkapi dengan `loket` pos.

Dream – Kemajuan teknologi telah mengubah hampir setiap kehidupan manusia. Yang paling merasakan dampak itu adalah perusahaan pengiriman surat melalui pos. Kini masyarakat lebih banyak berkirim pesan melalui platform pesan singkat dan e-mail.

Namun bukan berarti perusahaan pos berpasrah dengan kondisi ini. Di Jepang, sebuah perusahaan mencoba menghadirkan lagi masa-masa kejayaan saat orang-orang masih banyak berkirim surat satu sama lain.

Dikutip dari Carscoops, Jumat 9 Agustus 2019, proyek ini bernama Post Project. Mobil Toyota Hilux pun disulap menjadi mobil pos. Kendaraan roda empat ini dicat dengan warna merah terang dan aksen putih, plus skrip di dua pintu. Tulisannya berbunyi, “ Sudah terima suratku?”

Mobil ini juga dilengkapi dengan kantor pos mini dengan bangku kecil. Bangku ini muat untuk satu orang pekerja.

“ Kantor pos” berjalan ini menjual kartu pos dan peralatan tulis. Pengunjung juga bisa berfoto dengan ponselnya dan mencetaknya jadi kartu pos.

Mobil unik ini ditampilkan di pusat perbelanjaan Kitte di area Marunouchi, Tokyo, dan beberapa lokasi lainnya di Jepang tahun ini. Tujuannya untuk mengingatkan kembali bahwa berkomunikasi melalui SMS atau percakapan online itu tidak bersifat pribadi.

1 dari 5 halaman

Dibeli US$50, Mobil dan Pemiliknya Ini Tak Terpisahkan Selama 70 Tahun

Dream – Randall Pitman dan mobil Ford T keluaran 1927 memang tak bisa dipisahkan. Selama 70 tahun mobil ini telah menjadi sahabat terdekat dan memiliki tempat tersendiri di hati Pittman.

Dikutip dari Zing, Sabtu 3 Agustus 2019, kakek berusia 87 tahun ini menyimpan setiap sen yang didapatnya untuk membeli mobil Model T. Kendaraan ini dibeli pada 1949.

Hal ini dikatakannya ketika hadir di Prince Edward Island. Kepada CBC TV, Pittman mengendarai mobil sejauh 700 kilometer untuk mengikuti pameran tersebut.

Untuk mendapatkan mobil idaman, pria ini harus menabung setiap keping untuk membeli mobil ini. Sekadar informasi, Pittman menabung uangnya ketika bekerja di sebuah stasiun pengisian bahan bakar (SPBU).

Mobil Model T ini dilelang. Dengan penghasilan hanya 10 sen dolar AS per jam kala itu, Pittman mengantongi US$50 untuk pergi ke pelelangan.

Mobil kesayangannya ini diboyong ke rumah dengan harga US$45,5. Pada 1949, dia mengendarai mobil ini selama 70 tahun.

Selain keluaran 1927, Pittman membeli model T coupe pada 1960.

Pria ini tidak tahu berapa banyak kilometer dia mengendarai dua mobil klasik ini. Meskipun berusia 87 tahun, passion Pittman tetap sama, yaitu menyukai model T.

2 dari 5 halaman

Saudagar Arab Habiskan Rp 800 Juta Beli Mobil Tua

Dream - Seorang pengusaha asal Arab Saudi rela merogoh kocek hingga SR 250 ribu atau sekitar Rp 800 juta untuk membeli mobil tua yang telah berumur 115 tahun. Mobil milik warga negara Amerika Serikat.

" Mobil yang saya beli adalah Autocar buatan tahun 1899. Saya butuh upaya besar dan lebih dari 4 tahun mencarinya. Ahmad, salah satu teman saya, membantu saya dalam menemukan mobil sangat langka ini karena dia juga tertarik dengan mobil klasik dan antik," kata si pengusaha, Hamad, seperti dilansir dari Gulf News, Selasa, 7 Oktober 2014.

Pada awalnya, lanjut Hamad, Ahmad pesimistis menemukan sebuah Autocar yang dijual. Tapi si sahabatnya masih yakin untuk terus membantunya memburu mobil klasik. 

" Setelah empat tahun pencarian yang intensif, kami akhirnya bisa menemukan dari warga negara AS," kata Hamad.

" Namun, ia menolak untuk menjualnya, kita tidak putus asa. Dia akhirnya setuju untuk menjualnya dan kami mulai negosiasi panjang. Kami sepakat pada harga sekitar US$ 100 ribu. Mobil ini sekarang di museum mobil klasik milik saya," ujarnya.

Pengusaha itu mengatakan bahwa mobil itu masih dalam kondisi layak jalan. (Ism)

3 dari 5 halaman

Mobil Tua Dibanderol Seharga 10 Buggati Termahal

Dream - perkembangan teknologi otomotif dunia yang pesat tidak membuat pesona mobil klasik luntur. Bukan hanya keindahan tampilan fisik ataupun langkanya, mobil klasik punya nilai sejarah yang melekat. Tak heran banyak penggila mobil klasi rela merogoh kocek dalam untuk memilikinya.  

Meski banyak mobil klasik bersejarah, namun hanya ada satu mobil Klasik legendaris yang menjadi buruan para kolektor. Dialah Bugatti Type 57C Atalante yang dibuat pada tahun 1938. Mobil ini pernah dipamerkan setahun setelahnya di World Fair di New York Amerika serikat.

Mobil ini sangat klasik karena hanya dibuat 32 unit di dunia. Dari jumlah tersebut, 12 diantaranya dibuat handmade dengan material alumunium. 

Dilansir dari Carbuzz, Selasa 3 November 2015, salah satu dari Bugatti Type 57C Atalante dalam beberapa waktu ke depan akan dijual pada sebuah ajang lelang yang diselenggarakan oleh RM Sothebys di New York, Amerika Serikat. Harga penawaran yang diajukan pun sangat fantastis, yakni US$ 10 juta atau sekira Rp 136,58 miliar.

Harga mobil yang diproduksi pada 1938 ini disebut setara dengan 10 unit Bugatti Veyron terbaru. Wajar saja, kondisi yang ditawarkan pun sangat menakjubkan dan mengkilap layaknya mobil baru.

Pada masa jayanya 57C memiliki karir balap fantastis selama satu dekade. Untuk dapur pacu, pabrikan yang bermarkas di Molsheim, Prancis, tersebut membekali 57C mesin DOHC 8-silinder segaris dengan tenaga maksimal 160 Tk.

(Sumber : Carbuzz.com)

4 dari 5 halaman

Pria Rela Keluar Duit Rp4,99 M untuk Pelat Nomor Mobil

Dream – Seorang pensiunan pebisnis rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli pelat nomor kendaraan. Bernomor IG 1, pria bernama Ian Guest itu menebusnya dengan harga US$356 ribu atau sekitar Rp4,99 miliar.

Pelat nomor tersebut dinobatkan menjadi salah satu yang termahal di Inggris.

Dikutip dari Zing.vn, Kamis 1 Agustus 2019, Ian mengeluarkan uang nyaris Rp5 miliar untuk bisa memiliki pelat nomor IG 1. Dia mengatakan takjub bisa membeli pelat nomor dengan harga fantastis.

 

 

Ternyata penawaran yang dilakukan Ian masih lebih rendah dari izin yang diperkenakan istrinya untuk memiliki pelat nomor itu.

Sang istri tak keberatan jika harga pelat nomor itu dijual senilai US$297 ribu—US$321 ribu atau sekitar Rp4,16 miliar—Rp4,49 miliar.

“ Tapi, saya akui tak pernah tertarik untuk membelinya harga tinggi. Saya berpikir harganya tak melampaui US$495 ribu (Rp6,94 miliar),” kata Ian.

5 dari 5 halaman

Ada Pelat Nomor yang Lebih Mahal

Sebelum “ IG 1”, pelat nomor termahal yang pernah laku di Inggris adalah “ 25 O”. Pelat itu laku seharga US$495 ribu atau seitar Rp6,94 miliar dan “ 1 D” dengan harga jual US$353 ribu (Rp4,95 miliar).

Pelat nomor unik ini dilelang oleh British Motor Vehicle Licensing (DVLA). Menariknya, ini merupakan pertama kali semua pelat nomor yang dilelang habis.

Hal ini menunjukkan kolektor Inggris tertarik dengan pelat nomor yang unik. Rencananya DVLA akan melelang terbuka lagi nomor pelat pada 18, 19, dan 20 September 2019. 

Beri Komentar