Mobil Yang Dilengkapi Dengan Asisten Suara. (Foto: Shutterstock)
Dream – Penggunaan teknologi kini sudah semakin banyak disematkan pada mobil keluaran terbaru. Tak hanya di bagian mesin, teknologi baru juga banyak diaplikasikan untuk membantu pemilik kendaraan bermotor di bagian interior.
Dari berbagai teknologi yang tersedia, ternyata pemilik kendaraan hanya menginginkan dua software yang diidamkan bisa hadir dalam tunggangan mereka
JP Power dalam sebuah survei terbarunya melaporkan pemilik mobil ingin kendarannya memiliki software pengingat suara yang diterapkan oleh pengembang rumah daripada teknologi sama dari produsen mobil.
Dikutip dari Carscoops, Senin 15 April 2019, asisten suara mobil bukanlah hal yang baru. Produsen mobil seperti Mercedes Benz dan BMW mengembangkan asisten suara di teknologi mobil.
Survei JD Power ini menyimpulkan 76 persen pemilik mobil ogah dengan sistem yang dikembangkan oleh produsen otomotif. Responden tak ingin mempelajari teknologi baru.
Mereka lebih suka dengan teknologi yang dimiliki di rumah, yaitu Amazon Alexa dan Google Assistant.
Penelitian ini juga menujukkan hampir 60 persen responden mengatakan akan membeli mobil baru dari perusahaan mobil tertentu jika punya asisten suara yang sama dengan yang digunakan di rumah mereka.
The Verge melaporkan survei itu disponsori oleh Amazon. Raksasa e-commerce ini berharap datanya bisa membantu meyakinkan produsen mobil untuk memasukkan Alexa ke dalam sistem infotainment mereka.
Sejumlah produsen mobil seperti Ford dan Audi telah mengumumkan integrasi Alexa dengan sistem infotainment mereka di model tertentu.
Kepala Alexa Automotif, Arianne Walker, mengatkan banyak orang frustrasi dengan asisten suara di mobil. Pengguna mobil lebhi suka dengan interaksi yang lebih alami dan organic dengan asisten suara daripada yang tersedia di banyak kendaraan saat ini.
Namun, tak sedikit produsen mobil ogah menggunakan sistem suara Alexa dan Google Assitant. Menurut penelitian McKinsey and Co, produk-produk seperti ini bisa menghasilkan pemasukan baru senilai US$750 miliar (Rp10.569,75 triliun) bagi produsen mobil pada 2030. Makanya, mereka tak ingin uangnya diberikan kepada pihak luar.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib