Wajah Buatan Hasil AI Milik IBM (Foto: IBM)
Dream - Perusahaan teknologi, IBM membuat kontroversi di dunia maya. IBM mengunggah kecerdasan buatan atau Artifical Intelligent (AI), yang mampu membuat wajah seseorang. Alat itu menggunakan basis data foto di laman Flickr.
Dilaporkan CNet, AI yang dibuat IBM mampu mengenali wajah di jutaan foto. Foto-foto tersebut memiliki lisensi Creative Commons (CC), tidak dilindungi hak cipta.
Meski gratis, lisensi CC melarang penggunaan komersial. Tapi, langkah ini justru menuai kontroversi.
Salah satu orang yang mengkritik penggunaan foto gratis yakni eksekutif perusahaan hubungan masyarakat SharpOrange, Greg Peverill-Conti.
" Tidak seorang pun orang yang saya potret akan menyangka gambar mereka digunakan dengan cara seperti ini," kata Greg, dikutip dari CNet, Rabu, 13 Maret 2019.
Lebih dari 700 foto Greg ada di koleksi, dan beberapa fotografer kesulitan membuat IBM menghapus foto mereka.
Tim hukum IBM telah turun tangan untuk membereskan masalah ini. IBM menyebut data AI tersebut ditawarkan hanya untuk riset akademis.
AI yang dinamai Diversity in Faces itu disebut hanya mengkreasikan wajah banyak orang berdasarkan kriteria usia, kecocokan wajah individu, dan geometris.
" Kami menghargai privasi individu dengan sangat serius dan telah sangat berhati-hati untuk mematuhi prinsip-prinsip itu," kata juru bicara IBM, Saswato Das dalam sebuah pernyataan.
" IBM telah berkomitmen untuk membangun teknologi yang bertanggung jawab, adil, dan terpercaya selama lebih dari satu abad dan meyakini bahwa sangat penting untuk mengupayakan keadilan dan akurasi dalam pengenalan wajah," ujar dia menambahkan.
Organisasi Creative Commons, organisasi nirlaba yang mengawasi lisensi, tidak mengomentari teknologi yang dikembangkan IBM.
Tapi, Kepala Eksekutif Organisasi Creative Commons, Ryan Merkley hanya mempermasalahkan sistem pengenalan wajah yang dikembangkan IBM.
" Alat kami dibuat untuk menyelesaikan hak cipta, dan mereka melakukannya dengan baik. Tapi, hak cipta bukan kasus untuk mengatasi privasi, atau etika penelitian, atau pengawasan AI," ujar Merkley.
Sementara itu, Pemimpin Flickr, Kepala Eksekutif SmugMug, Don MacAskill, mengunggah cuitan di Twitter, Selasa 12 Maret 2019.
Dia menyebut, IBM mengambil foto sebelum SmugMug mengakuisisi situs berbagi Flickr. Dia membela jenis penggunaan AI IBM dan mematuhi prinsip-prinsip Creative Commons. (ism)
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan