Nissan Akan Mematikan Merek Datsun?
Dream – Nissan akan memangkas biaya tetap tahunan senilai 300 miliar yen (Rp41 triliun) dan restrukturisasi akibat pandemi corona yang menekan penjualan.
Produsen otomotif ini juga membuka peluang untuk menghapus produk merek Datsun dan menutup lini produksinya.
Dikutip dari Auto News, Kamis 14 Mei 2020, Nissan juga akan memotong biaya pemasaran, penelitian, dan biaya lainnya.
Untuk menangani krisis yang terjadi, perusahaan ini telah merencanakan untuk mengurangi kapasitas penjualan menjadi sekitar 6,6 juta unit per tahun dari 7,2 juta.
" Nissan akan mengumumkan rencana jangka menengah yang direvisi bersama dengan hasil laporan keuangan tahun 2019 pada 28 Mei. Kami tidak memiliki komentar lebih lanjut tentang hal ini,” kata juru bicara Nissan, Azusa Momose.
Seperti yang diketahui, saham Nissan sendiri telah merosot lebih dari 40 persen tahun ini, melampaui Toyota dan Honda.
Target terbaru dari tim eksekutif Nissan yaitu mengambil alih program bulan Desember, dengan menggunakan Rencana Kinerja Operasional untuk menggantikan perencanaan sebelumnya yang telah diumumkan pada bulan Juli.
Mantan Co-Chief Operating Officer, Jun Seki, saat ini telah merencanakan perencanaan 'penyelamatan' produksi Nissan sebelum ia meninggalkan perusahaan.
Akibat keterpurakannya, Nissan saat ini hanya berfokus pada negara-negara yang berpotensi tinggi seperti India, Vietnam dan Thailand dengan produk-produk Nissan yang akan disederhanakan.
Merk Datsun yang menjadi mobil kelas bawah, dimana rencana awalnya yaitu dikembangkan di India, saat ini akan dihapus. Nissan akan memfokuskan diri pada pasar utama di AS, Jepang dan China.
Pada pasar-pasar utama tersebut, Nissan akan menonjolkan produk kelas atas seperti Nissan Infinity dengan pembaruan. Di antara ketiga pasar besar berpotensi, China menjadi titik terang ekonomi Nissan. Volume penjualan Nissan di China naik 1,1 persen menjadi 122.846 pada April 2020 lalu.
Dream - Pabrikan mobil berbasis di Jepang, Nissan, resmi menghentikan produksi Datsun dan Datsun Go+ di Indonesia pada pada Januari 2020. Dua mobil LCGC tidak akan lagi mewarnai pasar otomotif Indonesia.
" Datsun Go dan Datsun Go+ akan diberhentikan produksinya per Januari 2020,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Harjanto, dikutip dari Liputan6.com, Senin 25 November 2019
Haryanto mengatakan meskipun produksi Datsun disetop, Nissan akan tetap melanjutkan proses manufaktur di Indonesia. Tapi, Nissan akan menempuh strategi yang berbeda.
“ Perubahan strategi yang dilakukan oleh Nissan, yakni dengan melakukan lokalisasi komponen utama, mesin New Livina,” kata Harjanto.
Sekadar informasi, rencana produksi mesin Nissan Livina dan Mitsubishi Xpander telah berembus kencang beberapa waktu lalu. Mesin yang digunakan oleh dua low multi purpose vehicle (LMPV) ini memang masih diimpor langsung dari Jepang.
Terkait kabar ini, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) belum memberikan keterangan apapun.
Sekadar informasi, Nissan akan mematikan merek Datsun di India pada 2022. Hal ini disebabkan oleh penjualan Datsun yang kurang memuaskan.
Di India, Nissan mengenalkan kembali merek Datsun pada 2013. Merek ini difokuskan untuk pasar negara berkembang seperti India, Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan.
(Sumber: Liputan6.com/Arief Aszhari)
Dream - Kabar tak sedap tentang masa depan Datsun muncul dari India. Seorang sumber di pabrikan Nissan mengabarkan jika perusahaan akan menceraikan Datsun.
Dikutip dari Autocar India, Jumat 25 Oktober 2019, selama enam tahun, Nissan bekerja sama dengan Datsun untuk membuat mobil berharga murah. Kendaraan entry level itu menyasar pasar Rusia, Indonesia, dan India.
India menjadi pasar pertama peluncuran Nissan Datsun Go. Peluncuran ini juga diikuti oleh Go+ dan Redigo.
Sayangnya, bisnis mobil " murah" ini terganjal biaya. Terlebih penjualan Go di India dan pasar-pasar lainnya ikut jeblok. Kondisi ini diperparah dengan hatchback mungil yang tak lolos uji NCAP Global--capaian ini menjadi rapor merah bagi Datsun. Itu menjadi pertimbangan bagi Nissan untuk berpisah dengan Datsun.
Berdasarkan seorang sumber yang tak mau disebutkan namanya menurut laman tersebut, Nissan bukannya tak mau lagi bersama Datsun, melainkan ingin melepas brand ini perlahan-lahan.
Dikatakan bahwa produksi Datsun akan berakhir pada 2022 atau awal 2023--seiring dengan munculnya platform CMF-A milik Nissan.
" Kami takkan meletakkan badge Nissan di Go atau Redigo. Itu takkan membantu," kata sumber.
Selain penjualan Go yang hancur, kondisi perusahaan juga memperparah Nissan. Produsen otomotif ini mendapatkan ujian bertubi-tubi, seperti eks bos Nissan, Carlos Ghosn, yang tersandung kasus korupsi dan penjualan memburuk.
Ini memaksa Nissan merevisi kembali bisnisnya, termasuk memangkas karyawan dan produksinya mobil.
Nissan juga kalah bersaing dengan produsen lainnya, termasuk dengan aliansi bisnis, Renault. Di India, Renault Kwid " menghajar" Nissan Redigo. Penjualannya tiga kali lipat dari Nissan dan itu memalukan bagi brand mobil asal Jepang.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia