Nissan Tutup Pabrik Mobil di Indonesia?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 23 September 2019 16:46
Nissan Tutup Pabrik Mobil di Indonesia?
Apakah ini termasuk rencana perampingan perusahaan?

Dream – Nissan Motor sedang goyang. Produsen otomotif ini dikabarkan menutup salah satu dari dua pabrik motor di Indonesia sejak enam bulan lalu.

Nissan juga berhenti memproduksi mobil di Indonesia. Dikutip dari Japan Times, Senin 23 September 2019, sumber mengatakan tak ada kendaraan yang diproduksi sejak Februari 2019.

Perusahaan asal Jepang ini mentransfer produksi mobil Livina ke Mitsubishi Motors Corp, berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Otomotif Indonesia (Gaikindo).

Sekadar informasi, dua pabrik Nissan berada di Kota Bukit Indah Industrial City di Jawa Barat. Jaraknya 65 km dari Jakarta.

1 dari 6 halaman

Tanggapan Nissan

Saat ditanya tentang tanggapan itu, President PT Nissan Motor Indonesia, Isao Sekiguchi, mengatakan produsen hanya mengimpelementasikan optimalisasi dan restrukturisasi operasional perusahaan.

 

 

Produksi mobil Nissan pada 2018 mencapai 3.468 unit, merosot 70 persen dari tahun lalu. Berdasarkan data Gaikindo, mobil Nissan hanya 0,3 persen dari total produksi kendaraan di Indonesia.

Pabrik yang masih ada, terus memproduksi mobil Datsun, kendaraan alternatif untuk negara berkembang.

2 dari 6 halaman

Produksi Melorot

Selama Januari—Juni 2019, kendaraan ini diproduksi 2.596 unit dan turun 72 persen dari periode yang sama tahun 2018.

 

 

Secara global, Nissan mengumumkan ada perampingan dengan rencana untuk memangkas 12.500 pekerjaan selama tiga tahun ke depan. Pada Maret 2020, direncanakan ada 6.400 pekerjaan yang terkena efisiensi di delapan basis produksi, termasuk di Indonesia. (ism)

3 dari 6 halaman

12.500 Pegawai Nissan di Seluruh Dunia Kena PHK, Indonesia?

Dream – “ Kerajaan” Nissan sedang goyang. Dengan penjualan yang terus menurun, produsen otomotif ini berencana memangkas 12.500 karyawannya di seluruh dunia.

Pemecatan ini dilakukan kepada karyawannya di luar Jepang, termasuk Indonesia.

Salah seorang pekerja pabrik Nissan yang terkena dampak program pengurangan pekerja mengaku telah mendapatkan uang tunjangan sesuai yang dijanjikan.

" Karyawan yang kena PHK udah dapet uang pesangon. Dibayar full. Langsung beli Grand Livina untuk jadi sopir taksi online," kata mantan karyawan Nissan yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari Liputan6.com, Selasa 30 Juli 2019.

 

 

Karyawan ini sudah tidak bekerja sejak Lebaran lalu. Dia mengaku tak tahu berapa karyawan Nissan Indonesia yang terkena PHK.

“ Tadinya, ada dua plant. Sekarang yang jalan hanya satu plant untuk produksi Datsun,” kata dia.

Sekadar informasi, penurunan keuntungan Nissan selama 4 bulan pertama 2019 mencapai 90 persen. Bahkan, hal tersebut menjadi capaian terburuk dalam 10 tahun terakhir

4 dari 6 halaman

Skandal Mantan Bos Nissan

Mengutip dari Npr.org, kabarnya akan ada 1.420 karyawan yang diberhentikan di pusat perakitan Nissan Amerika Serikat. Di sana, total ada 15.700 karyawan yang tersebar pada 4 pabrik di Tennessee dan Mississippi.

Sebelumnya, Nissan telah memberhentikan 4.800 karyawannya pada Mei 2019 lalu. Penyebabnya sama, mereka mengalami penurunan penjualan di akhir 2018 dan awal 2019.

 

 

Anjloknya keuntungan Nissan ini tak terlepas dari skandal mantan bos mereka, Carlos Ghosn. Kolaborasinya dalam aliansi bersama Renault dan Mitsubishi juga tak stabil.

Bersamaan dengan efisiensi tersebut, Nissan juga tengah berfokus untuk mengembangkan teknologi terbaru mereka, seperti driver-assistance dan baterai mobil listrik mereka.

5 dari 6 halaman

Laba Anjlok 99 Persen, Nissan Bakal PHK 12.500 Karyawan

Tengah mengalami masa sulit, pabrikan mobil asal Jepang, Nissan mengumumkan penurunan laba pada kuartal II 2019 hingga 99 persen dibanding kuartal sebelumnya. Dilaporkan pula, pendapatan perusahaan turun 13 persen dibanding tahun lalu.

Oleh sebab itu, Nissan rencananya akan memangkas 12.500 karyawan yang tersebar di seluruh dunia. Jumlah tersebut lebih besar dua kali lipat dibanding rencana Mei lalu.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Isao Sekiguchi membenarkan keterangan CEO Nissan, Hiroto Saikawa saat press conference minggu lalu.

 

 

“ Sebagai bagian dari upaya kami untuk memperbaiki operasi dan efisiensi investasi, kami mengambil tindakan untuk menghentikan atau mengurangi kapasitas di lini produksi di 8 lokasi. Dari FY20-FY21 kami akan menghentikan atau mengurangi kapasitas, di lini atau pabrik di 6 lokasi. Total pengurangan jumlah karyawan akan menjadi sekitar 12.500 orang," kata Sekiguchi kepada Liputan6.com.

Saat disinggung dampak program pengurangan pekerja tahap pertama di Indonesia mencapai 830 karyawan, Isao Sekiguchi enggan berkomentar lebih jauh.

" Tidak ada detail spesifik yang dapat dibagikan saat ini," kata dia.

6 dari 6 halaman

Tunda Produksi di Indonesia

Nissan akan menghentikan sementara rencana produksi di Indonesia dan Spanyol. Bahkan tahun ini perusahaan menghentikan produksi 2 mobil mewah di Britania Raya.

Seperti pabrikan mobil lainnya, Nissan juga mengalami banyak tantangan. Ekonomi global melukai nilai penjualan dan perang dagang Amerika Serikat dengan China menjadi resiko terbesar. Kemudian, adanya standar emisi baru yang membuat perusahaan harus beradaptasi demi kepentingan lingkungan.

 

 

Nissan telah kehilangan pasar di Amerika dan Eropa. Penjualan kuartal pertama di Amerika turun 0,2 persen dari 8,1 persen menjadi 7,9 persen. Di Eropa, termasuk Rusia, angka penjualan turun lebih dari 16 persen dibanding kuartal yang sama di tahun lalu.

Ditambah, tahun lalu terjadi skandal yang menimpa mantan CEO, Charlos Ghosn di Tokyo dan proses hukumnya belum selesai hingga sekarang. Meski Nissan membantah tuduhan itu, tetap saja sentimen yang didapat negatif dan membuat ketegangan besar pada aliansi Nissan, Renault, dan Mitsubishi Motors.

(Sumber: Liputan6.com/Dian Tami Kosasih)

Beri Komentar