Eiger Indonesia
Dream - Pandemik Covid-19 yang berlangsung hampir dua tahun membuat masyarakat menahan diri untuk berkegiatan di luar ruang demi menghindari paparan virus SARS-CoV-2 ini. Namun seiring jumlah kasus yang melandai dan pelonggaran ketentuan, semakin banyak masyarakat yang ingin melepas suntuk dengan melakukan aktivitas outdoor.
Aktivitas seperti pergi ke alam merupakan salah satu bentuk self-healing yang bisa dilakukan masyaraka. Kegiatan ini diselingi dengan berkemah bersama keluarga juga menjadi pilihan kegiatan yang menjamur menjelang akhir tahun ini.
Hasil survei terbaru yang dibuat EIGER pada Mei lalu menunjukan banyak konsumennya yang mulai mencoba berkegiatan di luar ruangan dalam kurun waktu 3-4 bulan terakhir.
Dengan meminta pendapat dari 3.000 orang, survei juga menunjukan 49,8 persen responden survey mengaku baru mulai mencoba kegiatan mendaki.
Sementara itu lebih dari 40 persen responden yang merupakan konsumen EIGER menilai bahwa alam terbuka, satwa liar, dan mengunjungi ruang hijau penting untuk kesejahteraan dan kesehatan mental mereka.
Berkegiatan luar ruang ini menjadi aktivitas refreshing dan menghadirkan sebuah tren untuk melakukan self healing. Pandemi COVID-19 membuat masyarakat memilih rehat di alam terbuka yang mendukung serta meningkatkan kesehatan mental orang pada saat lockdown.
© Eiger Indonesia
Manager Customer Experience, EIGER Adventure, Imam Ibrahim dalam konferensi press virtual, Kamis, 16 Desember 2021 mengakui terjadi perubahan kebiasaan konsumen yang terjadi selama masa pandemi COVID-19.
Perubahan kebiasaan konsumen tersebut mendorong banyak industri mengubah strategi bisnis agar tetap relevan.
Menurut Imam, sejak awal pandemi COVID-19, EIGER menemukan bahwa ketertarikan konsumennya dalam aktivitas berbelanja online semakin meningkat. Diiringi dengan peningkatan daya beli yang semakin tinggi pada tahun 2021, pelanggan setianya merupakan tipe konsumen yang setia dengan satu platform belanja online.
“ Secara bisnis, geliat masyarakat tergambarkan melalui meningkatnya traffic online dan toko offline EIGER. Proporsi dari online berkontribusi hampir 15% dari total GMV, sedangkan persentase conversion rate pada toko offline mencapai 80%,” ungkap Imam.
GMV atau Gross Merchandise Value adalah nilai total barang dagangan yang dijual selama jangka waktu tertentu melalui situs pertukaran pelanggan-ke-pelanggan (C2C). Biasanya menjadi acuan pertumbuhan bisnis, atau penggunaan situs untuk menjual barang dagangan milik orang lain.
Melihat perkembangan tersebut, EIGER bertekad untuk terus menghadirkan pengalaman konsumen yang lebih baik. Di tahun 2021, Eigerian dapat merasakan inovasi “ Shop from Home”, program reseller serta EIGER Adventure Club yang dihadirkan oleh EIGER.
Selain itu, EIGER juga terus mengembangkan konsep omnichannel experience yang memungkinkan konsumen tak perlu merasakan pengalaman berbelanja yang berbeda, baik melalui online maupun offline.
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau


5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

VinFast Beri Apreasiasi 7 Figur Inspiratif Indonesia, Ada Anya Geraldine hingga Giorgio Antonio

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari