Source: Shutterstock.com
Dream - Tidak semua anak bisa mengekspresikan perasaannya kepada orangtua. Banyak anak yang cenderung pendiam dan kurang ekspresif.
Hal ini bisa menghambat komunikasi anak dan orangtua. Pola komunikasi yang kurang baik dapat menyebabkan kesalahpahaman dan terjadinya masalah lebih besar. Padahal, keluarga merupakan wadah pertama anak untuk berlatih menghadapi konflik.
“ Kalau anak nggak dibiasakan menghadapi konflik, ketika terjun di masyarakat, ketidakmampuan anak menghadapi masalah akan jadi rentetan yang panjang sekali,” ungkap Psikolog Anak dan Pendidikan, Dian Nirmala dalam webinar kampanye #UngkapkanDenganOreo, Rabu kemarin.
Untuk mengatasi pola komunikasi yang buruk akibat anak kurang terbuka, orangtua bisa aktif memancing si kecil agar mau bercerita.
“ Lakukanlah kegiatan berbasis aktivitas. Libatkan seluruh keluarga untuk beraktivitas bersama yang menuntut kreativitas dan menyenangkan.”
Aktivitas yang menyenangkan bisa menstimulasi tumbuh kembang anak, mengasah pengetahuan, memperkaya keterampilan untuk menciptakan serta mengetahui minatnya.
Dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan, anak dan orangtua bisa memperkuat hubungan agar menjadi lebih dalam serta mewujudkan rasa saling percaya.
“ Rasa percaya yang mendasari bonding bisa terwujud ketika beraktivitas bersama, supaya ada keterlibatan dan ketersalinan,” tuturnya.
Lakukan kegiatan yang dapat memancing anak untuk mencurahkan pendapat, ide kreatif serta isi hatinya agar bisa bertukar maksud dengan orangtua.
Dengan begitu, anak akan mulai merasa nyaman, percaya, terbuka, bebas dan lebih jujur kepada orangtua.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN