Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa Bersama Jajarannya (Foto: Instagram @khofifah.ip)
Dream - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meluncurkan sejumlah program untuk generasi milenial. Tiga program itu diantaranya, Millenial Job Center (MJC), East Java Super Coridor (EJSC), dan Big Data.
Peluncuran program kerja sama itu dilakukan sebelum berakhirnya 99 hari pertamanya sebagai gubernur.
" Persiapan ekosistem inilah yang harus dikoordinasikan dengan klien yang disebut dunia usaha dunia industri/dudi dan mentornya. Selain itu juga talentnya sendiri apakah anak-anak lulusan SMK/SMA atau S1," kata Khofifah, seperti dilansir Liputan6.com, Selasa, 28 Mei 2019.
Khofifah berharap, para siswa yang bertalenta mendapat pembekalan selama tiga bulan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk masuk ke MJC.
Khofifah mengatakan, pengembangan pusat informasi super koridor atau EJSC akan menyambungkan UKM, IKM, dan pasar. Dengan demikian, generasi milenial Jawa Timur akan tertarik merambah dunia UKM dan IKM, serta pertanian dan perikanan.
Selain mendukung keterampilan di bidang teknologi, Khofifah juga membangun ekosistem industri 4.0 dengan kebutuhan Big Data.
" Untuk membangun konektivitas di antara seluruh layanan informasi yang dimiliki Pemprov Jatim, maka dibutuhkan percepatan," ujar dia.
Sementara itu, Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak menyampaikan, tantangan mencetak wirausaha muda perlu mendapat perhatian lebih.
Saat ini generasi milenial lebih memilih pekerjaan yang tidak terikat waktu atau kontrak seperti web developer, content creator, ataupun digital marketing.
Di sinilah peran MJC yaitu mempertemukan para talent yang belum memiliki pengalaman dengan klien dunia usaha.
" Kami akan memberikan fasilitas bagi para talent untuk mengembangkan keterampilannya dengan didampingi mentor," ucap Emil.
CEO Kapanlagi Youniverse, Steve Christian, mengapresiasi peluncuran MJC, EJSC, dan Big Data Provinsi Jatim. Steve menyebut, program ini sangat membantu pengembangan tenaga-tenaga kreatif.
CEO KLY Steve Christian (Foto: Budy Santoso/KLY)
Dia mengatakan, Kapanlagi Youniverse juga bersedia menjadi mentor bagi para talent yang telah terdaftar di MJC.
" Ini merupakan bentuk inisiatif yang sangat membantu khususnya di dunia media seperti kami. Kami berharap dimulai dari Jatim dan nantinya akan bisa menjadi program nasional di Indonesia," ujarnya.
Dukungan yang sama juga disampaikan salah satu market place Indonesia yakni Bukalapak.
Public Policy and Government Relations Manager Bukalapak, Luciana Dita mengatakan, pihaknya merasa akan sangat terbantu dengan adanya MJC.
Apalagi, kebutuhan talent IT di digital platform seperti Bukalapak sangatlah tinggi. Selain itu, pihaknya juga menyediakan program engineer mentorship yang tepat, agar ada regenerasi para talent muda.
" Dengan demikian jumlah pengangguran bisa menurun, dan profesi IT dapat tumbuh subur khususnya bagi anak muda di Jawa Timur," ungkap Luciana.
Pihak Bukalapak, lanjutnya, juga telah mendukung Pemprov Jatim dalam menjalankan e-government yang pastinya sangat terkait dengan Big Data.
Bukan hanya Kapanlagi dan Bukalapak, dukungan untuk MJC, EJSC dan Big Data juga datang dari CEO Amazon Web Services, pihak Kementerian Kominfo, serta perwakilan Gojek App.
(ism, Sumber: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online