Bangkai Paus (Foto: Merdeka.com)
Dream - Bangkai paus sperma berukuran 10 meter dengan berat sekitar 20 ton ditemukan di perairan Mertasari, Serangan, Denpasar Selatan, Bali, Selasa 17 November 2020.
Paus itu awalnya ditemukan di dermaga Serangan dan kemudian dilaporkan kepada petugas setempat. Bangkai paus itu kemudian dievakuasi.
" Itu paus sperma, pagi ini kami mendapatkan laporan. Sekarang menugaskan tim untuk melakukan penanganan di lapangan," kata Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Permana Yudiarso, saat dihubungi.
Permana mengatakan, ada dua pilihan untuk evakuasi bangkai paus tersebut, yaitu membawanya ke darat lalu dikubur atau langsung ditenggelamkan di laut menggunakan alat pemberat.
" Kalau di kubur kami masih cari alat berat. (Laut) lagi pasang dan surut mungkin sore ini. Kami akan cari lokasi yang terdekat dan ditangani segera. Kalau (ditenggelamkan) prosedurnya mengacu pada standar yang menggunakan tali dan batu sebagai alat pemberat supaya ini tenggelam. Hanya, masalahnya kita butuh banyak," ujarnya.
" Karena, ini mengapung dan kita mengikat dia melebihi beban berat si paus itu sendiri. Lebih dari 2 ton, agak kesulitan memang mencari pemberat tapi tim akan coba cari cara terbaik apakah ini kita akan kubur atau ditenggelamkan," sambung Yudiarso.
Sementara untuk penyebab kematian paus itu, pihak belum mengetahui secara pasti. Namun bila dilihat secara visual ada beberapa luka di tubuhnya. Tetapi pihaknya menduga paus tersebut sakit dan sonarnya terganggu atau tertabrak benda.
" Kalau kejadian satu ekor mati seperti ini, kemungkinan besar akibat sakit atau kemudian disorentasi karena pengaruh sonar, dia bergerak menggunakan sonar atau ketabrak," ujarnya.
" Tapi kalau dari ciri-ciri fisik yang kita temukan belum kita bisa duga bahwa penyebabnya adalah ke tabrak. Kita belum ada pengkajian seperti itu," ujar Yudiarso.
Sumber: merdeka.com
Dream - Seekor paus biru ditemukan mati dan terdampar di Pantai Nunhila, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa 21 Juli 2020. Bangkai paus itu menjadi menarik perhatian ribuan warga.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Timbul Batubara, mengatakan, paus yang terdampar tersebut merupakan paus jenis biru. Saat ditemukan, paus sudah dalam keadaan mati dan mulai membusuk.
" Rencananya besok pagi (hari ini) kita kuburkan bangkai paus itu," ujar Timbul Batubara, dikutip dari Merdeka.com, Rabu 22 Juli 2020.
Bangkai paus itu menjadi tontonan warga sekitar. Para petugas BBKSDA mengerahkan peralatan untuk mengevakuasi bangkai paus ke pesisir pantai. Ada sejumlah luka ditemukan di tubuh bangkai paus nahas ini.
Menurut laman Timor Express, paus jenis pygmy blue itu terdampar sekitar pukul tiga sore waktu setempat. Warga yang berbondong berlomba-lomba merekam video dan membuat gambar dengan ponsel mereka.
Sekira pukul 17.10 Wita, dua perahu karet milik Pol Air Polda NTT dan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang melakukan pengukuran panjang hewan mamalia tersebut.
Staf BKKPN Kupang, Ikrima Avicenna, menjelaskan, mamalia laut yang terdampar ini merupakan hewan yang dilindungi. Panjang ikan paus itu lebih kurang 23 meter.
" Ikan ini terdampar dalam keadaan sudah mati. Kematian ikan paus ini diduga karena penyakit. Waktu matinya sekitar tiga sampai empat hari yang lalu," ungkap Ikrima.
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik