Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kementerian Agama melalui Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam akan menerbitkan regulasi untuk melestarikan seni budaya Islam Nusantara. Regulasi itu diharapkan bisa menjaga kekayaaan yang sudah diwariskan oleh para penyebar Islam di Indonesia pada masa lampau.
" Sebagai bagian dari khazanah peradaban Islam di nusantara, kita wajib melestarikan seni budaya yang berbasis pada nilai-nilai Islam dan local wisdom," ujar Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin dikutip dari laman resmi Kemenag, Jumat, 22 Maret 2019.
Berbagai seni budaya dihasilkan dari penyebaran Islam di Nusantara. Mulai dari musik, tarian daerah, seni rupa, sinematografi, film, teater, puisi, pantun, dan lainnya.
" Coba kita lihat betapa bangsa kita yang dihuni mayoritas muslim, sangat kaya akan seni budaya Islam yang tidak dimiliki oleh bangsa lain," ucap dia.
Amin menyebut, seni budaya Islam Nusantara itu perlu dijaga keasliannya. Amin berujar, berbagai seni budaya itu dihasilkan dari kearifan para penyebar Islam yang memang datang dengan lembut, menggunakan pendekatan budaya lokal.
" Karena itu, kekayaan seni budaya ini harus dijaga, dilestarikan, dan dilindungi dari pengaruh negatif budaya asing yang terus merangsek," kata dia.(Sah)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib