30 Guru Dikirim ke Oxford Belajar Cara Mengajar Agama

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 4 November 2015 16:45
30 Guru Dikirim ke Oxford Belajar Cara Mengajar Agama
"Sebagus apapun kurikulumnya kalau guru tidak bisa mengeksekusi sama saja bohong,"

Dream - Pendidikan Agama Islam (PAI) di Indonesia seringkali dipandang memiliki persoalan yang cukup pelik. Tak hanya materi kurikulum, kemampuan guru dalam mengajarkan nilai-nilai perdamaian dalam Islam juga menjadi perhatian khusus sejumlah kalangan.

Menanggapi persoalan itu, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengakui wajah PAI memang sudah saatnya berubah. Salah satu langkah caranya adalah dengan meningkatkan kompetensi guru-guru PAI.

" Pelatihan peningkatan kompetensi dan kapasitas guru itu penting. Sebab, sebagus apapun kurikulumnya kalau guru tidak bisa mengeksekusi sama saja bohong," jelas Kamaruddin dalam diskusi 'Pendidikan Agama Islam Berbasis Nilai-Nilai Budaya Damai' di Kantor Kemenag, Jakarta, Rabu, 4 November 2015.

Untuk itu, pihaknya telah mengirim 30 guru PAI terbaik se-Indonesia untuk belajar metodologi pengajaran di Oxford University, Inggris. Para guru tersebut diminta mempelajari dan mencermati teknik mengajar agama di Negeri Ratu Victoria itu.

" Nantinya, mereka diharapkan bisa mengajarkan PAI dengan gaya yang lebih interaktif agar anak-anak tertarik," katanya.

Menurutnya, pemilihan Inggris dan Oxford University sebagai acuan studi para guru PAI karena materi pelajaran agama, meski bukan pelajaran wajib, di universitas itu disampaikan dengan unik. Hasilnya, kelas yang mengajarkan pendidikan agama selalu diminati siswa.

Kondisi seperti inilah yang ingin ditiru Kemenag. Kamaruddin berharap nantinya pelajaran agama bisa menjadi pelajaran favorit para siswa.

" Semoga nantinya pelajaran agama bukan sesuatu yang dibenci tidak disukai tetapi disenangi dan menjadi favorit," harap dia.

Beri Komentar