Kisah Masjid Kebon Jeruk, Warisan Muslim Tionghoa

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Rabu, 22 Juni 2016 11:02
Kisah Masjid Kebon Jeruk, Warisan Muslim Tionghoa
Desain arsitektur dari masjid ini berciri khas Tionghoa, Belanda dan Jawa.

Dream - Di pusat keramaian Jakarta Barat berdiri sebuah masjid yang cukup menarik perhatian. Adalah Masjid Kebon Jeruk yang terletak di Jalan Hayam Wuruk No. 85, Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari.

Pengurus Masjid Kebon Jeruk, KH Cecep Firdaus mengatakan, masjid ini dibangun sekitar tahun 1817 oleh seorang muslim asal China bernama Chan Tsien Hwu dan istrinya Fathima Hwu.

Kisah Masjid Kebon Jeruk, Warisan Muslim Tionghoa

" Desain arsitektur dari masjid ini berciri khas Tionghoa, Belanda dan Jawa. Ya karena yang mendirikan masjid ini berasal dari China, ya yang dominannya China," kata KH Cecep Firdaus di Jakarta, Selasa, 21 Juni 2016.

Dari dalam bangunan dapat terlihat atap masjid yang berbentuk limas segi empat dengan ukiran dedaunan di puncaknya.

Kisah Masjid Kebon Jeruk, Warisan Muslim Tionghoa

Tak cuma arsitekturnya yang menarik perhatian. Ketika berada di masjid ini, hal unik terlihat dari para jemaah yang hadir. Hampir semua jemaah yang ada menggunakan pakaian khas Timur Tengah. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada juga yang dari luar negeri.

" Kegiatan di masjid ini memang setiap harinya ada majelis taklim. Kita mengadakan sunnah Rasul dengan mengadakan dakwah dari sendiri dan dari biaya sendiri," ucap dia.

Kisah Masjid Kebon Jeruk, Warisan Muslim Tionghoa

Kegiatan berdakwah yang dilakukan di masjid ini dilakukan sesuai kemampuan fisik dan finansial masing-masing individu. Ada yang hanya tiga hari dan berada di Jakarta. Namun ada pula jemaah yang berdakwah ke luar negeri hingga berbulan-bulan.

Kisah Masjid Kebon Jeruk, Warisan Muslim Tionghoa

" Setiap hari Jumat itu kita kumpul, ramai sekali. Nah pada saat itu kita berangkatkan mereka untuk berdakwah," ujar Cecep yang sudah menjadi pengurus masjid sejak tahun 1960.

Tak jauh dari bangunan utama masjid ini juga terdapat makam istri sang pendiri.

Beri Komentar