Sejarah Baru NU, Gus Yahya Masukkan Tokoh Perempuan di Jajaran Pengurus Besar

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 12 Januari 2022 17:00
Sejarah Baru NU, Gus Yahya Masukkan Tokoh Perempuan di Jajaran Pengurus Besar
Selama hampir seabad usia NU, baru kali ini jajaran pengurus diisi tokoh perempuan.

Dream - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Yahya Cholil Staquf, membuat sejarah baru di tubuh ormas Islam terbesar di Indonesia itu. Selama hampir satu abad berdirinya NU, baru kali ini ada tokoh-tokoh perempuan masuk dalam jajaran Pengurus Besar.

" Baru kali ini, setelah 96 tahun usia NU menurut kalender masehi atau 99 tahun menurut kalender hijriah, kaum perempuan diakomodasi di dalam susunan pengurus harian PBNU," ujar Gus Yahya, dikutip dari NU Online.

Ada 11 nama tokoh perempuan di deretan pengurus. Mereka tersebar mulai dar Mukhtasyar (Dewan Penasihat), A'wan (Dewan Pakar), Tanfidziyah (Pengurus Harian) dan Kesekjenan.

Gus Yahya menjelaskan sebenarnya tidak ada batasan di NU sejak pertama kali didirikan. Sedangkan keputusan untuk memasukkan para tokoh perempuan ke dalam struktur kepengurusan PBNU lebih didasari adanya kebutuhan yang mendesak.

" Ada masalah-masalah besar terkait isu perempuan, kita ajak tokoh-tokoh perempuan yang paling tangguh dan kuat," kata Gus Yahya.

 

1 dari 2 halaman

Peran Perempuan di NU Bukan Pendamping

Salah satu tokoh wanita yang masuk dalam struktur kepengurusan PBNU adalah Alissa Wahid. Dia termasuk salah satu ketua di PBNU masa khidmat 2022-2027.

Alissa mengungkapkan peran wanita di lingkungan pesantren dan NU tidak pernah sebatas pendamping. Mereka memainkan peran sentral dalam perjalanan pesantren.

" Bu nyai itu mengelola pondok, punya pondok putri sendiri, punya pengajian sendiri, keluar-keluar, bahkan sudah punya BKIA (balai kesejahteraan ibu dan anak), BMT (baitul maal wa tanwil). Semuanya sudah dijalankan," kata Alissa.

Menurut Alissa, dulu peran kaum hawa di NU dibatasi melalui organisasi otonom seperti Muslimat, Fatayat, serta Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Seiring perkembangan waktu, masyarakat semakin integral.

" Nah, sekarang kita melihat bahwa ini sudah, masyarakat kita sudah demikian integralnya antara laki-laki dan perempuan, sehingga ruang para Nahdliyyat ini tidak dibatasi hanya pada banom (badan otonom) perempuan," kata Alissa.

 

2 dari 2 halaman

Para Tokoh Perempuan di PBNU

Beberapa tokoh perempuan yang masuk jajaran kepengurusan PBNU yaitu:

Mustasyar
- Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudz,
- Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, dan
- Nyai Hj Machfudhoh Aly Ubaid.

A’wan
- Hj Nafisah Ali Maksum,
- Nyai Hj Badriyah Fayumi,
- Nyai Hj Ida Fatimah Zainal,
- Nyai Hj Faizah Ali Sibromalisi, dan
- Nyai Hj Masriyah Amva.

Tanfidziyah
- Nyai Hj Khofifah Indar Parawansa, dan
- Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.

Kesekjenan
- Ai Rahmayanti di jajaran Wakil Sekretaris Jenderal.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More