Dream - Akibat kondisi lalu lintas yang padat, tol Jakarta-Cikampek ll Elevated dari arah Jati Asih/Kalimalang ditutup sementara.

Para pengguna jalan dihimbau untuk menggunakan jalur bawah. Hal itu disampaikan Jasa Marga melalui akun Twitter.

13.38 WIB #Tol_Japek Tol Jakarta - Cikampek ll Elevated DITUTUP SEMENTARA, GUNAKAN JALUR BAWAH.

— PT. JASAMARGA (@PTJASAMARGA) December 21, 2019

"#Tol_Japek Tol Jakarta - Cikampek ll Elevated DITUTUP SEMENTARA, GUNAKAN JALUR BAWAH," tulis akun Jasa Marga, pukul 13.40 WIB, Sabtu, 20 Desember 2019.

Penyebab dari kepadatan lalu lintas tersebut akibat adanya mobil Fortuner yang mengalami gangguan. Belum diketahui sampai kapan penutupan ini akan berlangsung.

Mengenai penutupan tol Jakarta-Cikampek II Elevated untuk sementara ini juga dicuitkan akun Twitter TMC Polda Metro Jaya.

12.13 Jalur Jalan Layang Tol Elevated Cikampek untuk sementara dialihkan ke jalur bawah dikarenakan kepadatan imbas adanya mobil yang mengalami gangguan di KM 22-23. pic.twitter.com/xCCRbsrnvd

— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) December 21, 2019

"12.13 Jalur Jalan Layang Tol Elevated Cikampek untuk sementara dialihkan ke jalur bawah dikarenakan kepadatan imbas adanya mobil yang mengalami gangguan di KM 22-23."

Tidak hanya di ruas Jati Asih/Kalimalang, kemacetan juga terjadi di sejumlah titik di ruas bawah tol.

Petugas pun melakukan contraflow di beberapa ruas tol. Seperti di ruas Karawang Barat KM 47-Dawuan KM 61.

Selain itu, petugas juga sudah melakukan sistem satu arah mulai dari GT Cikampek Utama di KM 70 hingga GT Kalikangkung KM 414.

Sumber: Twitter TMC Polda Metro Jaya, Jasa Marga

Tol Elevated Japek Beroperasi Desember 2019

Dream - Jasa Marga menargetkan konstruksi proyek Tol Elevated Jakarta-Cikampek selesai pada Oktober mendatang. Sehingga bisa dilakukan uji coba pada bulan Desember.

"Mungkin Oktober November uji kelayakan dan Desember bisa kita coba," ujar Corporate Secretary PT Jasa Marga, Agus Setiawan, di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat 12 Juli 2019.

Dengan selesainya proyek proyek ini, Agus berharap bisa mengurai kemacetan yang selama ini dikeluhkan pengguna Tol.

"Kalau Tol Elevated sudah jadi, kendaraan yang ada di bawah itu setengahnya bisa terurai. Jadi itu kan nanti double, ada yang di atas, ada yang di bawah," kata dia.

Semula, Jasa Marga menargetkan proyek Tol Elevated Jakarta-Cikampek ini kelar pada Maret 2019. Namunn tertunda karena ada pembangunan konstruksi LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sedang di kawasan Tol Jakarta-Cikampek.

Viral Denda Dua Kali Tarif Tol Terjauh, Ini Penjelasan Jasa Marga

Dream – PT Jasa Marga (Persero) Tbk meluruskan pengakuan salah satu penggunanya yang mengaku dikenakan denda dua kali tarif tol terjauh pada jalan tol sistem tertutup. Perusahaan pelat merah ini menegaskan fakta yang terjadi di lapangan berbeda dengan pengakuan pengguna.

Dikutip dari keterangan tertulis Jasa Marga yang diterima Dream, Jumat 21 Juni 2019, Manager Operasi PT Jasamarga Surabaya Mojokerto, Erfan Affandi, menjelaskan seorang pengguna jalan mengaku dikenakan denda sebanyak dua kali saat melintasi ruas tol Surabaya-Mojokerto.

Pengguna tersebut mengunakan uang elektronik yang berbeda di ruas jalan tol yang dilaluinya.

Saat melakukan pengecekan di lapangan, Erfan menegaskan pengakuan pengguna tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

“Kasus yang dialami pengguna jalan adalah tidak dapat menunjukkan bukti tanda masuk yang benar saat membayar tarif tol akibat dari penggunaan uang elektronik (UE) berbeda,” kata dia di Jakarta.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 Tahun 2005, pengguna jalan wajib membayar dua kali tarif tol jarak terjauh di mana jarak terjauh Gerbang Tol (GT) Banyumanik sampai GT Warugunung, yakni Rp326 ribu. Jadi, pengguna jalan telah melanggar ketentuan tersebut dikenakan denda sebesar Rp652 ribu.

Kalau Tap dengan Kartu yang Berbeda?

Erfan juga angkat bicara tentang kabar untuk menggunakan uang elektronik yang lain jika ada pengguna yang kehabisan saldo di salah satu kartu yang digunakan.

Dia mengatakan uang elektronik yang tidak ditempel di alat penghitung di gerbang perjalanan, takkan pernah bisa menyelesaikan transaksi pengguna jalan.

“Uang elektronik yang ditap di awal berfungsi untuk menentukan besaran tarif pengguna jalan yang harus dibayarkan di pintu keluar,” kata dia.