Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad (Shutterstock.com)
Dream - Twitter menghapus unggahan eks Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad terkait polemik seputar insiden pembunuhan di Prancis. Mahathir sempat mengunggah beberapa cuitan yang dinilai Twitter bakal memicu aksi kekerasan.
Penghapusan dilakukan Twitter pada Kamis kemarin. Twitter sempat membiarkan unggahan Mahathir namun akhirnya memutuskan menghapusnya setelah mendapat desakan dari Pemerintah Prancis.
Unggahan Mahathir muncul beberapa jam setelah insiden penusukan terjadi di Nice. Tiga orang dilaporkan tewas dalam insiden penyerangan di gereja.
" Umat Islam punya hak marah dan membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian masa lalu," cuit Mahathir yang kini sudah lagi bisa ditemukan di Twitter.
Unggahan tersebut memicu reaksi amarah netizen termasuk dari Pemerintah Prancis.
Dalam 13 cuitannya, Mahathir mengkritik pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menyudutkan Islam pasca-pembunuhan guru sejarah oleh remaja 18 tahun. Pemicu, guru tersebut menunjukkan karikatur Nabi Muhammad yang dimuat tabloid Charlie Hebdo untuk bahan ajar mengenai kebebasan berekspresi.
Mahatir menilai pernyataan Macron yang telah menyalahkan agama dan umat Islam dinilai wajar jika memicu kemarahan. Dia juga secara gamblang menyebut Macron tidak beradab
Mantan perdana menteri itu juga mengatakan cara Macron menyudutkan Islam dan Muslim pasca-insiden tersebut sebagai hal yang sangat primitif.
" Karena Anda telah menyalahkan agama Islam dan umat Islam atas apa yang telah dilakukan seorang yang marah, maka umat Islam punya hak untuk menghukum warga Prancis. Boikot tidak bisa mengkompensasi kesalahan yang dilakukan Prancis sampai saat ini," kata dia.
Sekretaris Negara untuk Sektor Digital Prancis, Cedric O, segera mendesak Twitter untuk menghapus cuitan Mahathir dan menangguhkan akun eks PM Malaysia tersebut. Jika tidak, kata Cedric, Twitter akan menjadi kepanjangan tangan dari seruan pembunuhan.
" Saya sudah bicara dengan Managing Director Twitter Prancis. Akun eks PM Mahathir Mohamad harus segera ditangguhkan. Jika tidak, Twitter akan menjadi kaki tangan seruan resmi pembunuhan," cuit Cedric.
Beberapa saat usai cuitan Cedric, Twitter menghapus dan menangguhkan akun Mahathir.
Sumber: Livemint.com
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu