Ilustrasi Oksigen (Foto: Liputan6.com)
Dream - Beberapa tabung oksigen palsu beredar di Kabupaten Tulungangung, Jawa Timur. Kejadian ini ditemukan oleh para peternak dan pedagang ikan hias yang biasa menggunakan udara segar untuk mengirim paket ikan hidup ke luar daerah.
" Kami menyadari oksigen yang kami dapat (beli) palsu setelah ikan dalam kantong plastik yang telah diisi udara dari tabung oksigen itu mati, hanya selang beberapa menit setelah pengisian," tutur Alipin (35), anggota kelompok peternak Sol Koi di Tulungagung, dikutip dari Liputan6.com, Rabu 21 Juli 2021.
Menurut keterangan Alipin, pada saat kejadian ada dua kantong plastik berisi ikan koi yang diisi oksigen. Beberapa ikan koi yang ada di satu kantong plastik mati dalam tempo kurang dari 15 menit, setelah sempat terlihat megap-megap kehabisan udara segar oksigen.
Sementara satu kantong lagi masih bisa diselamatkan. Setelahnya, Alipin dan kawan-kawan menyadari ada yang beres pada dua kantong plastik berisi ikan koi yang mereka kemas.
" Kami kemudian menguji tabung hitam yang kami curigai berisi oksigen palsu dengan oksigen asli," lanjut Alipin.
Untuk melakukan pengecekkan, Alipin dan kawan-kawan memasukan udara dari dua tabung oksigen ke dalam plastik. Kantong yang berisi oksigen asli langsung terbakar saat disulut api. Sementara yang berisi oksigen palsu tidak terbakar.
" Kalau dibakar kelihatan jelas sekali," ungkapnya.
Perbedaan berikutnya ialah suhu tabung. Oksigen palsu dalam tabung terasa lebih hangat dibanding oksigen asli. Kemudian, saat dihirup oksigen asli terasa lebih segar sedangkan oksigen palsu seperti udara biasa.
Ia menduga, tabung hitam berisi oksigen palsu diisi dengan udara biasa dari mesin kompresor tambal ban.
Alipin mengaku mendapat oksigen dari temannya pada Senin, 19 Juli 2021. Satu tabung oksigen itu ia beli dengan harga cukup tinggi.
" Kalau biasanya Rp25 ribu, saya dapatnya sekitar Rp100 ribu," ujarnya.
Awalnya, ada tiga tabung oksigen. Alipin membeli satu tabung, smentara dua tabung lain rencananya akan digunakan untuk orang sakit.
Setelah mengetahui bahwa oksigen dalam tabung tersebut palsu, Alipin kemudian memberitahu temannya supaya dua tabung oksigen tidak digunakan untuk orang sakit.
Diduga peredaran oksigen palsu terjadi akibat kelangkaan oksigen seiring persebaran virus corona varian delta.
Peternak dan pedagang koi yang sangat bergantung pada ketersediaan oksigen untuk mengirim ikan hidup ke luar daerah, bahkan luar pulau, kesulitan mendapat bahan baku udara segar itu lantaran tingginya kebutuhan oksigen untuk kepentingan medis.
Imbasnya, banyak peternak dan pedagang ikan koi, juga jenis ikan hias lain yang tidak bisa mengirim paket ikan hidup ke luar daerah.Keuntungan mereka pun otomatis menurun drastis, hingga sekitar 40-50 persen.
Untuk jenis ikan koi, pedagang biasanya mengirim dengan tujuan kota-kota besar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, dan sebagian Kalimantan.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Bye Kering & Kaku, 7 Tips Agar Rambut Pria Terasa Lembut

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker


YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya