Ine Dewi
Dream - Membahagiakan orangtua tentunya idaman bagi semua orang. Sehingga tidak heran bagi Ine Dewi salah satu peserta Dream Girls 2015 asal Jakarta, terus berjuang untuk membuat orangtuanya bahagia.
Hingga dia pun jatuh sakit ketika akan menghadapi ujian nasional. Bagaimana perjuangan Ine? berikut kisah inpspiratifnya. Bila Anda suka, silahkan vote Ine DI SINI
“ Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “ Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al Isra’: 23-24) Ayah dan Ibu memiliki tempat yang sangat istimewa dalam kehidupan kita semua.
Bagiku pribadi, mereka adalah malaikat tanpa sayap tempatku kembali dan berbagi. Dan tanpa mereka, aku bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa. Dan inilah sepenggal ceritaku menemukan arti bahagia bagi orang tuaku. Hari itu, sekitar 1 dekade yang lalu, untuk pertama kalinya aku mendapatkan sesuatu yang dengan bangga aku persembahkan untuk ayah dan ibu. Dengan membawa sejumlah uang dan sebuah piala besar, aku pulang ke rumah dan tangisku pecah ketika ayah dan ibu menyambut kedatanganku dengan mata berbinar dan senyum lebar.
Melihat tangis bahagia mereka, aku menjadi sangat bersyukur atas karunia-Nya sehingga aku bisa melihat kebanggaan mereka padaku hari itu. Dan bagiku, kejadian itu menjadi salah satu momen bersejarah yang menjadi motivasi untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi mereka. Seiring waktu berlalu, kehidupanku berlanjut seperti biasanya. Aku selalu belajar dengan rajin sehingga ayah dan ibuku tidak perlu khawatir mengenai prestasi belajarku di sekolah. Menjadi juara kelas dan mengikuti berbagai perlombaan walau tidak selalu menang tentunya, menjadi hadiah yang selalu aku persembahkan untuk ayah dan ibuku.
Pernah suatu ketika, karena terlalu sibuk belajar dan kekhawatiranku tidak bisa menjadi juara, aku pun akhirnya jatuh sakit. Disaat-saat yang penting menjelang ujian dan aku malah terbaring lemas di rumah. Ayah dan ibuku paham betul dengan penyakitku yang mereka yakini disebabkan karena pikiranku yang tertekan dan kekhawatiranku tidak bisa menjadi juara. Dengan penuh kasih sayang, ayah dan ibuku menjelaskan bahwa mereka selalu bahagia dan bangga padaku atas pencapaianku selama ini.
Mereka menyadarkanku tentang arti kebahagiaan mereka selama ini. Ternyata bukan karena aku juara lantas mereka bahagia, tapi karena aku selalu berusaha dan belajar dengan rajin sehingga mereka bangga dan bahagia. Sebuah piala memang menjadi kebanggaan tersendiri, tapi bukan piala yang besar, rumah yang mewah atau harta yang berlimpah yang menjadi sumber kebahagiaan mereka.
Bagi mereka, sebuah piala atau menyandang gelar juara adalah reward atas usahaku membahagiakan mereka. Tapi justru karena hal-hal sederhana lah mereka selalu bahagia setiap harinya. Mungkin selama ini banyak diantara kita yang berpikir berbagai cara untuk bisa membahagiakan orang tua. Lantas kita menjadi terlalu sibuk mencari materi dan kesuksesan sehingga kita malah melupakan orang tua kita sendiri.
Kerapkali kita tidak menyadari bahwa kebahagian orang tua kita bukan semata-mata tercukupinya materi, tetapi juga dengan hal yang sederhana, sesederhana ucapan lembut kita kepada mereka, sesederhana sikap kita yang tidak membuat mereka khawatir, sesederhana kita mencium tangan mereka dan memohon doa setiap kali kita hendak pergi.
Semoga ceritaku ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua dan semoga kita dapat membahagiakan orang tua kita, dengan memahami dan memenuhi keinginan-keinginannya yang sederhana. Karena pada hakikatnya apapun yang kita berikan, tidak akan pernah sepadan dengan kasih sayang yang mereka curahkan untuk kita. Jangan tunda waktu kita untuk membahagiakan mereka, karena seiring bertambahnya usia kita menjadi dewasa, orang tua kita pun semakin tua. Ayo bahagiakan mereka !
(Ism)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati