Khairunnisa Adilla
Dream - Menempuh kuliah pada jurusan yang dinginkan pasti menjadi idaman setiap orang. Meskipun gagal mewujudkan mimpinya untuk menjadi fashion desainer tapi salah satu peserta Dream Girls 2015, Khairunnisa Adilla tetap optimis bahwa masih banyak jalan menuju Roma.
Ia begitu yakin, tanpa harus melewati kuliah di bidang Busana Butik atau Desain Mode, Allah akan membukakan pintu rezekinya lewat jalan lainnya. Keyakinan inilah yang membuatnya sedikit demi sedikit berjalan mewujudkan mimpi besarnya.
Menurutnya, keputusan berhijab merupakan langkah yang tepat dalam hidupnya. Dengan menutup aurat sejak 2013 silam, ia merasa banyak jalan hidupnya yang dipermudah Allah selama ini.
Baca kisah inspiratif Adila selengkapnya di bawah ini. Bila kalian suka dengan kisah tersebut, silakan beri suara ke Khairunnisa Adilla di sini
They laugh at me because I’m different, but I laugh at them because they’re all the same. Ya, aku merasa memang berbeda dengan kebanyakan remaja lainnya. Aku menjadi seorang pemimpi yang berbeda, karena memang aku menginginkannya. Seperti sebuah ungkapan dari Anne Held “ A woman should be like a single flower, not a whole bouquet” yang membuatku ingin terlihat berbeda tanpa membuat diriku merasa seperti orang asing.
Bagaiku, setiap manusia memang seharusnya memiliki perubahan yg lebih baik. Setelah menyelesaikan pendidikan SMK pada 2013 silam, aku pun memutuskan untuk berhijab. Aku percaya hal ini adalah langkah awal yang baik untuk ku ambil. Meskipun sedikit terlambat, tapi aku tetap bersyukur dengan keputusan ku ini. Alhamdulillah, dengan berhijab segala sesuatunya dapat aku lalui dengan lancar. Hijab tidak menjadi suatu penghalang dan membuatku semakin bersemangat melakukan aktifitas sehari-hari.
Kecintaan pada dunia mode, membuat aku merasa menemukan passion yang ada di dalam diriku. Menempuh pendidikan di SMK jurusan Busana Butik, membuatku begitu bersemangat menggeluti dunia yang sangat aku cintai. Aku pun berharap bisa menjadi Fashion Designer yg dapat bersaing di pasar internasional. Di sela-sela waktu luang, aku membuat sketsa busana dan terkadang membuat sketsa wajah seseorang. Bahkan beberapa temanku sangat senang dibuatkan sketsa wajahnya. Meskipun, terkadang aku takut mengecewakan mereka karena hasilnya yang tidak seperti yg mereka harapkan.
Sebuah pensil menjadi benda yang tidak boleh ketinggalan, karena bisa membuatku menuangkan ide. Meskipun aku selalu berusaha mengerjakan karya yang dapat ternilai di mata orang lain, tapi nyatanya, banyak yang meremehkan aku. Seperti misalnya pada saat aku mengutarakan niatku untuk melanjutkan pendidikan ke bidang Desain Mode. Banyak orang yang pesmis, karena terhalang oleh finansial keluargaku.
Aku tidak pernah berputus asa, atau merasa Allah telah menutup jalanku hanya pada satu jalan ini saja. Aku tahu Allah akan memberi jalan lain untuk aku mewujudkan impianku tersebut. Yang harus aku lakukan hanya doa, tawakkal dan ikhtiar. Dan aku yakin, proses tidak akan mengecewakan hasil.
Hingga pada akhirnya menginjak tahun 2014, aku memutuskan untuk mengambil kuliah di bidang yang belum pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku turuti semua saran dari orang tuaku untuk mengambil jurusan Manajemen. Aku mengambil kelas malam agar aku dapat kuliah sambil bekerja. Aku anak pertama dari tiga bersaudara dan aku sangat memahami tentang tanggungjawabku, sehingga aku tidak ingin merepotkan mereka.
Aku akui ini langkah yang benar-benar sulit bagiku. Ini jauh dari rencana perjalananku untuk mewujudkan mimpiku menjadi Fashion Designer. Ketika teman-temanku mengetahui jurusan yang aku ambil, mereka sangat menyayangkannya, karena mereka pikir aku akan melanjutkan ke bidang yang sama waktu SMK, yaitu Busana Butik/Desain Mode.
Aku yakin, kesungguhan yang aku tunjukan pasti dapat berhasil membuatku meraih gelar. Sehingga dapat mengubah pemikiran orang-orang terhadapku. Dan semoga aku bisa terlihat seutuhnya dimata mereka, tidak dipandang sebelah mata lagi. Seiring berjalannya waktu, aku terus berusaha untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan jadwal perkuliahan, meskipun belum juga menemukannya.
Hingga suatu saat, aku mencoba mencari kegiatan bermanfaat di waktu luang dengan mengikuti lomba Fashion Show di salah satu Mall di Jakarta, dan alhamdulillah aku mendapat juara ketiga. Kemudian, aku membantu kakak sepupu aku menjadi make up dan hijab do pada sebuah acara prewedding temannya.
Aku akui, aku memang belum menjadi siapa-siapa. Tapi, aku tetap bersyukur karena aku tidak perlu meminta uang orangtuaku untuk menghidupi diriku sendiri. Walaupun aku juga belum sanggup memberikan apapun kepada kedua orangtuaku.
Aku bagaikan kepompong yang masih mencoba keluar untuk terbang. Aku masih berusaha keras untuk membuka cangkang kepompongku. Aku masih terus percaya bahwa Allah telah menyiapkan hal berharga untukku. Walaupun aku belum menjadi siapa-siapa, aku merasa bangga menjadi diriku sendiri. Karena aku dapat menyiapkan kualitas hidupku sendiri mulai dari angka nol.
Success it’s not destination, but it’s a journey. Enjoy your journey! Keep Spirit, Keep Dream!
Advertisement
Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Tegas! Universitas di Korsel Tolak Calon Mahasiswa dengan Catatan Kekerasan di Sekolah

Naik Gunung Anti Capek! Berdiri Santuy di Eskalator, 10 Menit Sampai Puncak

Tangis Vidi Aldiano Pecah Sambut Kemenangan Sheila Dara Aisha di Piala Citra FFI 2025

OMG! Kista Pecah Sampai Pendarahan, DJ Katty Butterfly Jalani Operasi


FamFest 2025 Hadirkan Pengalaman Seru untuk Lebih dari 1.000 Keluarga Indonesia
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

7 Makanan Tinggi Kolagen yang Bikin Kulit Tetap Kencang dan Sehat


Dikira Kain Batik Menjulur dari Plafon Kamar Mandi Jebol, Pas Dicek Ternyata Piton Seberat 60 Kg!

Awas Jangan Salah Gate! 4 Maskapai Penerbangan Sudah Pindah ke Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta

Dompet Dhuafa Ajak Mahasiswa UIN Ar-Raniry Jadikan Wakaf sebagai Lifestyle dan Investasi Akhirat

Kado Mengejutkan Ahmad Dani untuk Mulan Jameela yang Lulus S2: 'Untung Lulus Loh....'