Kata Sejarawan Mengenai Petilasan Pangeran Kuningan

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 28 Desember 2016 12:29
Kata Sejarawan Mengenai Petilasan Pangeran Kuningan
Benarkah petilasan yang terhimpit di gedung pencakar langit tersebut berupa makam Pangeran Kuningan?

Dream - Petilasan Pangeran Kuningan kembali dibicarakan lantaran kondisinya yang terhimpit bangunan tinggi milik Telkom di Jalan Gatot Subroto, Kuningan Barat, Jakarta Selatan.

Petilasan tokoh yang kerap disebut Adipati Jayakarta dan terletak di himpitan gedung pencakar langit itu memang menyisakan pertanyaan. Apakah benar petilasan tersebut benar berupa makam atau hanya prasasti?

Sejarawan Betawi Alwi Shahab mengatakan petilasan Pangeran Awwangga atau Pangeran Kuningan itu bisa jadi berupa makam.

" Mungkin itu tempat pemakaman," kata Alwi saat dihubungi Dream, Selasa, 27 Desember 2017.

Tetapi, kisah mengenai petilasan itu dipandang berbeda oleh sejarawan JJ Rizal. Menurut Rizal, kisah petilasan semacam itu sudah banyak tersebar di Jakarta. Dan dari banyak kisah yang beredar tersebut, sambungnya, lebih banyak cerita ketimbang fakta sejarahnya.

" Kita susah menemukan sejarah. Kita lebih banyak menemukan cerita. Nah kalau cerita itu dibumbui segala macam hal," ucap Rizal.

Segala hal yang dia maksud yaitu orang yang menjadi sumber penelitian sejarah memiliki keyakinan para cerita yang biasanya bersifat turun menurun.

" Mau percaya ada kebenaran sejarahnya atau tidak, mereka merasa, tempat yang mereka datangi itu memiliki kekuatan yang bisa membantu mereka," ucap dia.

Dia mencontohkan, perbincangan mengenai makam Mbah Priok yang dikaitkan dengan banyak hal. Menurut dia, dalam pembahasan mengenai makam Mbah Priok yang tidak berkaitan dengan asal usul Tanjung Priok, itu lebih banyak unsur cerita yang berkembang.

Meski begitu, keyakinan terhadap cerita mengenai asal muasal suatu wilayah yang tertandai oleh petilasan berupa makam atau prasasti merupakan hak warga masyarakat setempat.

" Masyarakat berhak merekonstruksi yang mereka inginkan dan yakini bahwa dia (tokoh di petilasan) itu asal usul wilayah itu," kata Rizal.(Sah)

1 dari 1 halaman

Jejak Pangeran Kuningan, Terhimpit Pencakar Langit Jakarta

Jejak Pangeran Kuningan, Terhimpit Pencakar Langit Jakarta © Dream

Dream – Kuningan menjadi salah satu ikon Jakarta. Di sanalah jantung Ibukota berdegup. Uang miliaran, bahkan triliunan, diputar dari sana. Kuningan menjadi bagian pusat bisnis Segitiga Emas Jakarta.

Tapi tahukah Anda, nama Kuningan tak muncul begitu saja, tak lepas dari sejarah. Sebutan wilayah itu memang diambil dari nama Pangeran Kuningan alias Adipati Ewangga.

Dulu, Adipati Ewangga datang dari Kuningan, Jawa Barat. Saat Demak dan Cirebon menyerang Banten, Pangeran Kuningan dan pasukannya turut serta. Mereka kemudian menetap di wilayah yang sekarang disebut Kuningan.

Di wilayah Jakarta Selatan itu, Pangeran Kuningan wafat. Sekarang, ada satu makam yang diyakini sebagai pusara Pangeran Kuningan. Hingga kini, banyak orang masih berziarah ke makam yang sekarang dihimpit gedung jangkung, pencakar langit.

Tak mudah untuk menemukan lokasi petilasan ini. Anda harus mencarinya di belakang Gedung Merah Putih. Untuk menuju petilasan tersebut, Anda bisa melewati pintu masuk Graha Merah Putih, yang letaknya tak jauh dari Jalan Gatot Subroto.

Anda harus melapor ke Komandan Regu Satpam yang sedang bertugas. Dari pos keamanan Graha Merah Putih, Anda akan diarahkan ke area proyek bangunan gedung Telkom Landmark Tower.

Dari pintu masuk area proyek –yang letaknya 10 meter dari pintu masuk Graha Merah Putih– Anda akan melewati dua kelokan. Setelah masuk, Anda akan diarahkan satpam menuju jalan lorong buntu. Jalan ini tak lebar-lebar amat, hanya cukup untuk dua motor berjajar.

“ Tepat di sana Pak,” kata Komandan Regu Satpam Graha Merah Putih, Dian Kurniawan, menunjukkan lokasi petilasan Pangeran Kuningan, yang berada di ujung lorong.

Dream lantas melintasi lorong itu, Anda akan melihat pos penjagaan di sebelah kiri dan beberapa tumpukan material sisa proyek di sebelah kanan. Pada ujung jalan tersebut, terdapat penanda alias nisan. Letaknya tepat di bawah steger atau perancah dari besi.

Petilasan ini hanya berupa sebuah batu nisan. Di sekelilingnya sudah tertutup konblok. Di atas nisan itu tertera tulisan sebagai berikut:

Bismillahhirahmanirahim

Di Sini Istirahat Sepanjang Masa Pangeran Kuningan (Adipati Jayakarta) 1449 -1579. Ahli kerabat engkong H David H Derauf Zainabun Azhari Salihun Kumpi Jasim H Sarbini H Suhaimi Mat Le Wam dll.

Nisan dari marmer itu tertanggal 17 Juni 2004 dan ditandatangani oleh perwakilan Yayasan Pangeran Kuning dan wakil keluarga Pangeran Kuningan.

Beri Komentar