Siswi Madrasah Berhasil Temukan Penganan Pencegah Stunting

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 24 September 2018 15:01
Siswi Madrasah Berhasil Temukan Penganan Pencegah Stunting
Para siswi setingkat SMP ini berhasil meraih emas dalam ajang IYIA 2018.

Dream - Lima siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Batu, Jawa Timur, membawa pulang medali emas di ajang Internasional Young Inventor Award (IYIA) ke-5 di Bali, 18-22 September 2018. Mereka adalah Selvin Ceria Mita Ramadan, Azizah Alif Habibillah, Rosiana Fitri Fadilah, Nova Arifianti Putri, Aprilia dan Nanda Indri Rosita.

Kelima remaja ini berhasil menemukan penganan untuk mencegah stunting. Temuan tersebut mereka tuangkan dalam hasil riset berjudul " Fortifikasi Umbi Ganyong dan Daun Kelor (Granyola-Bar) untuk Mencegah Stunting."

Salah satu anggota tim, Selvin, mengatakan bahwa penelitian ini berangkat dari kekhawatiran atas tingginya angka penderita stunting di Indonesia. Dia bersama keempat temannya tergerak mencari solusi dengan memanfaatkan bahan alami yang ada di lingkungan sekitar.

" Bahan yang ada di sekitar tempat kami tinggl adalah umbi ganyong dan daun kelor (Moringa oliefiera) atau yang disebut juga miracle tree," kata Selvin, dikutip dari kemenag.go.id, Senin 24 September 2018.

Bahan tersebut dikreasikan dalam bentuk camilan penuh nutrisi, terutama kalsium, fosfor, dan protein. Riset yang para siswi setingkat SMP ini dijalankan selama tiga bulan.

Mereka juga melakukan pengujian nilai gizi dan tingkat penerimaan konsumen.

1 dari 1 halaman

Bisa Dikembangkan di Masa Depan

Para juri IYIA 2018 menyatakan riset para siswi MTsN Kota Batu ini memiliki urgensi dengan program pemerintah dan dunia untuk menekan banyaknya kasus stunting. Riset ini dinilai dapat dikembangkan di masa depan sekaligus memberikan nilai tambah bagi umbi ganyong dan daun kelor.

Kepala MTsN Kota Batu, Hamidah, mengatakan bahwa IYIA 2018 merupakan ajang riset yang pertama kali diikuti sekolahnya. Dia mengatakan MTsN Kota Batu mengirimkan satu tim riset.

" Kami ikuti prosedur perlombaannya dari pengiriman abstrak, penelitian, pameran dan penjurian berlangsung mulai bulan Juli-September 2018," kata Hamidah.

IYIA merupakan ajang riset skala dunia diperuntukkan bagi para pelajat. IYIA 2018 melibatkan 1.200 peserta dan terselenggara atas kerjasama sejumlah lembaga seperti Indonesian Invention and Innovation Promotion Association(INNOPA), International Federation of Inventors Association (IFIA), dan World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA).

Beri Komentar