Sakinah Tan Melindungi Nenek Tua Dari Hujan Dengan Hijabnya (Sumber: News Asia One)
Dream - Momen kebersamaan yang indah antara Sakinah Tan dan neneknya telah melelehkan hati banyak warga Singapura. Foto yang tersebar luas di media sosial itu bahkan digunakan untuk menggambarkan masyarakat Singapura yang multiras.
Foto diambil seorang fotografer Today bernama Jason Quah. Dia kemudian mengunggah foto tersebut di akun Instagram pada tanggal 26 Juli 2016.
Dalam foto, Tan terlihat melindungi seorang wanita tua berkebangsaan China dengan hijabnya.
Keterangan asli dari foto berbunyi, " Seorang wanita menaungi seorang wanita tua dari hujan dengan hijabnya di West Coast Drive" .
Belakangan, menurut laman Asia One, terungkap jika Tan sebenarnya adalah cucu dari wanita tua dalam foto itu yang bernama Annie Loh, 78 tahun.
Tak lama setelah itu, foto tersebut mendapat banyak reaksi yang positif dari netizen di media sosial. Tetapi, ada juga komentar yang menimbulkan masalah bagi Tan. (Ism)
Dream - Menulis di blognya, Tan mengatakan perasaannya campur aduk karena insiden yang membuatnya dijuluki 'hijabrella'.
" Sekarang aku tahu bagaimana rasanya menjadi binatang di pameran" , tulis dia.
Menurut dia, para netizen kerap membuat komentar yang tidak sensitif untuk foto tersebut. Mereka banyak menulis, " Apakah pengunggah foto ini bodoh? Mereka tidak terlihat sama" .
Dia merasa, komentar itu menyakitkan hatinya hingga dia merasa orang-orang seolah 'telah membuang sejarah indah keluarga yang penuh toleransi dan kesabaran'.
" Orang-orang merasa mereka memiliki hak untuk memutuskan apakah dia benar-benar nenek saya atau hanya seorang wanita China tua biasa. Mereka mendasarkan penilaian hanya pada pandangan mereka yang belum dewasa," tulis Tan.
Beberapa netizens bahkan mempertanyakan apakah foto itu hanya settingan dan menuduhnya bekerja untuk pemerintah. Tan pun mengisahkan awal mula terciptanya foto yang menghebohkan jagat maya Singapura itu.
Dream - " Pada hari hujan yang nahas itu, saya mengantar Nainai saya (nenek dalam bahasa Mandarin) ke klinik setelah sarapan. Saya menggantikan ibu, karena saya ingin meringankan beban ibu saya yang kakinya sedang bermasalah. Lagipula saya juga sudah rindu Nainai.
Saat itu Jason Quah berada di depan kami dengan lensa dan kamera profesional, berlindung dari hujan yang baru reda. Saat itulah dia mengambil gambar saya dan Nainai ketika turun dari taksi."
Tan juga menambahkan, bahasa ibu yang digunakannya adalah Mandarin dan dia orang China secara hukum.
Memanfaatkan momen menjadi pusat perhatian sementara, Tan menyentil orang-orang yang mempermasalahkan Muslim ras-campuran, yang dijauhi oleh orang-orang yang mereka cintai; stigma dalam hubungan antar-ras serta kurangnya rasa hormat dan cinta yang diperlihatkan anak-anak muda zaman sekarang kepada orang tua.
Sebagai nasihat perpisahan, Tan menambahkan: " Semoga kita semua belajar untuk lebih mencintai, daripada membenci, di tengah-tengah semua teror yang terjadi di tempat lain di dunia ini." (Ism)
Advertisement
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta