Ayah Bunda, Kenali 4 Pemicu Stres Anak Saat di Rumah

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 11 Oktober 2022 08:12
Ayah Bunda, Kenali 4 Pemicu Stres Anak Saat di Rumah
Saat anak mengalami stres, ada yang beberapa perubahan sikap yang dialaminya.

Dream - Idealnya, rumah merupakan tempat yang paling aman dan nyaman bagi anak. Kenyataannya tak selalu demikian, ada kalanya berbagai permasalahan muncul dan membuat anak merasa stres.

Saat anak mengalami stres, ada yang beberapa perubahan sikap yang dialaminya. Seperti jadi pemurung, pemarah, dan agresif, sering mengompol, mimpi buruk terus-menerus, perubahan pola makan, atau mengalami gangguan pencernaan.

Apa saja penyebab anak stres di rumah?

1. Terlalu Sering Melarang
Pada anak usia 4-6 tahun, anak sedang berada di zona kreatif dengan keingintahuan yang sangat tinggi. Sayangnya, kreativitas, rasa ingin tahu, dan daya eksplorasinya kerap dianggap sebagai kenakalan oleh orangtua. Alhasil, dia akan selalu mendapatkan larangan, berkali-kali yang berujung pada stres.

Tak jarang orangtua melarangnya tanpa alasan yang jelas. Boleh saja orangtua melindungi anak dari bahaya atau supaya tidak terlalu mengganggu, asalkan, berikan penjelasan mengapa hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan. Tujuannya, agar dia mengerti segala konsekuensinya.

 

1 dari 2 halaman

2. Perilaku Orangtua yang Tidak Konsisten

Tidak sedikit orangtua yang melarang anak terkait tindakan sesuatu, tetapi malah melakukan hal yang sama. Terkadang, orangtua melakukannya di depan anak mereka. Kalau sudah begitu, akan timbul kebingungan tentang mana yang benar dan mana yang salah.

Anak stres

Anak pun cenderung akan “ merekam”, tersinggung, dan membantah ketika orangtua menegurnya kembali. Karena apa? Karena orang tuanya juga melakukannya. Anak bahkan bisa melakukan hal buruk tersebut di luar rumah.

 

2 dari 2 halaman

3. Tidak Dibolehkan untuk Menangis

Ini biasanya terjadi pada anak laki-laki. Sebab, orangtua menginginkan bocah laki-lakinya tumbuh menjadi pribadi yang kuat. Tak salah memang, tapi tak mesti selalu begitu.

Setiap anak berhak untuk menunjukkan emosinya, sekalipun itu dengan tangisan. Apalagi jika benar-benar terluka, tentu anak akan makin tertekan bila ia tak diperbolehkan menangis. Tanpa disadari, perilaku menahan perasaan seperti itu menjadi penyebab stres pada anak. Anak juga jadi takut dianggap lemah oleh orang lain.

4. Pertengkaran Orangtua
Sistem keamanan yang paling dasar didapatkan anak dari orang tuanya. Bila yang dia dapatkan selama ini hanyalah pertengkaran hebat dari orangtuanya, bahkan sampai menunjukkan kekerasan fisik, anak akan merasa stres di rumah lalu trauma.

Baca selengkapnya di sini.

Beri Komentar