Kakek Bangun 'Istana' Harry Potter Demi Sang Cucu, Lihat Isinya

Reporter : Mutia Nugraheni
Senin, 26 Agustus 2019 14:06
Kakek Bangun 'Istana' Harry Potter Demi Sang Cucu, Lihat Isinya
Rumah main untuk sang cucu berupa istana megah. Holly Howard / SWNS)

Dream - Kakek dan nenek memang hobi sekali memanjakan cucu-cucunya. Mereka bakal melakukan apapun untuk melihat cucu tercinta senang.

Seperti yang dilakukan pasangan Ruby dan Dave Dunlop, di Kanada. Suami istri ini membangun secara khusus rumah main bertema Harry Potter di halaman belakang rumah.

Bukan sekadar area bermain yang kecil tapi rumah main luas untuk cucunya. Sang cucu yang bernama Logan masih berusia 2 tahun.

1 dari 5 halaman

Tingkat Dua

Tingkat Dua © Dream

Rumah main ini dari luar tampak seperti istana Harry Potter. Beberapa detail bertema asrama Hufflepuff atau Gryffindor ada di beberapa sudut. Terdapat jembatan kayu, ayunan dan seluncuran.

Istana Harry Potter

(foto:  Tyson Leavitt / SWNS)

Di lantai dua, ada juga tempat tidur yang bertema asrama Harry Potter. Tak ketinggalan platform 9¾, Hogwarts, toko Ollivander, serta sebuah lemari di bawah tangga dan bagian Privet Drive.

2 dari 5 halaman

Sapu Terbang

Sapu Terbang © Dream

Ada juga sejumlah sentuhan 'magis' yang tersebar di rumah main tersebut. Termasuk bantal surat Hogwarts, sapu terbang, basilisk mainan, bola salju Hogwarts, koper bergaya Fantastic Beast, dan potret Harry, Ron, Hermione, serta Albus Dumbledore.

Rumah main Harry Potter

(Foto: Tyson Leavitt / SWNS)

Semuanya membutuhkan waktu enam minggu untuk merancang dan membangunnya. Rumah main tersebut dibuat oleh Charmed Playhouses.

 

3 dari 5 halaman

Penggemar berat Harry Potter

Penggemar berat Harry Potter © Dream

Dave mengungkap kalau putrinya sangat menyukai Harry Potter. Begitu juga sang cucu. Ia ingin membuat tempat yang sangat disukai keduanya. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat rumah bermain bertema Harry Potter.

Rumah Harry Potter

(Foto: Holly Howard / SWNS)

" Akan sangat seru jika Loga memiliki tempat main khusus saat datang ke rumah Pa dan Gram-nya. Ia suka sekali minum teh di rumah tersebut. Duduk di kursi kecil seperti penyihir yang menggemaskan," kata Dave.

Sumber: Mirror

4 dari 5 halaman

Super Kreatif, Ayah Olah Kardus Jadi 'Mainan 3D'

Super Kreatif, Ayah Olah Kardus Jadi 'Mainan 3D' © Dream

Dream - Anak-anak balita saat ini sudah sangat andal mengoperasikan gadget. Hal yang sangat disukai anak dari gadget biasanya karena bisa main games atau menonton YouTube.

Kondisi tersebut kerap membuat orangtua khawatir. Seperti yang dialami Zhang, seorang ayah asal provinsi Henan, China. Ia memiliki seorang putri yang masih berusia 5 tahun dan suka sekali bermain berbagai games di ponsel.

Tak mau sang putri terlalu sering bermain gadget, ayah ini lalu menemukan cara yang sangat kreatif. Ia mengolah kardus bekas menjadi permainan yang bisa dimainkan.

Berbagai permainan yang ada gadget, dibuat Zhang menggunakan kardus. Tangannya sangat piawai memotong dan menyusun kardus sehingga membentuk permainan. Zhang menggunakan material berharga terjangkau untuk membuat mainan.

Mainan kardus

Seperti kardus, lem, stik kayu serta pewarna. Mainan yang diciptakannya dari kardus antara lain, Tetris dan Maze yang kemudian viral di media sosial. Melihat banyak mainan menarik yang dibuat oleh Zhang, sang putri tentu saja kegirangan.

5 dari 5 halaman

Tak ada lagi gadget

Tak ada lagi gadget © Dream

Dikutip dari South China Morning Post, Zhang mengungkap kalau putrinya jadi inspirasi utama dalam membuat mainan kardus. Seringkali mainan-mainan yang dibuatnya merupakan permintaan buah hatinya.

Dengan senang hati Zhang membuatnya. Sejak banyak mainan kardus di rumah, sang putri tak lagi sering bermain gadget. Zhang bahkan mengungkap kalau putrinya jadi belajar berkonsentrasi untuk memahami konsep mainan yang dibuatnya.

Mainan kardus

Kini, Zhang mempertimbangkan untuk membuat mainan dari kardus secara komersil dan menjualnya. " Awalnya memang untuk putriku, tapi aku ingin menjadikannya karier dan memperbaikinya. Mainan ini membuat orangtua dan anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama, dibandingkan jika bermain gadget masing-masing," ungkapnya.

Sumber: South China Morning Post

Beri Komentar