Acara Nestle For Healthier Kids (N4HK) Di Jakarta, Rabu 23 Oktober 2019 (Foto: Dream.co.id/ Keisha)
Dream - Banyak orangtua yang takut saat anaknya turun ke dapur. Alasannya karena banyak barang berbahaya, seperti pisau, garpu tajam hingga kompor. Padahal jika tahu triknya, anak bisa dilibatkan di dapur dan belajar banyak hal.
Si kecil bisa mulai dikenalkan dengan konsep menyiapkan menu makanan sehat. Seperti hal yang dilakukan, Chef Sabir Mappakaya, Sekretaris Jenderal Association of Culinary Professionals Indonesia (ACPI).
Chef Sabir sering mengajak cucu-cucunya untuk mengeksplorasi makanan sehat lewat memasak. Terutama jika yang mendampinginya memasak sambil bercerita.
" Pengalaman makan mereka dimulai dari belanja, memasak, hingga mengonsumsinya. Kegiatan ini akan membuat tahu kalau ada proses yang panjang sebelum hidangan ada di meja makan," ujarnya di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019 dalam acara Nestle for Healthier Kids (N4HK).
Lewat memasak, anak akan banyak mengeksplorasi. Mereka juga mendapatkan pengalaman multi sensor. Anak apat melihat, mendengar, dan merasakan makanan yang mereka buat.
Menurut Psikolog Anak, Saskhya Aulia Prima, kegiatan memasak mulai dari berbelanja, juga dapat membuat anak secara inisiatif memilih makanan sehat tanpa disuruh orangtua. Kecerdasan anak juga semakin terbentuk karena aktivitas ini mengharuskan gerak yang lebih aktif.
" Terutama anak usia dini itu kan pembentukan otaknya semua dari kegiatan aktif gerakannya. Jadi, mungkin bagi kita dia hanya memegang sesuatu tapi bagi dia memegang apel dan jeruk yang berbeda teksturnya, membuat syarafnya bertambah lagi. Jadi anak lebih optimal kecerdasannya," ujar Saskhya.
Dalam kegiatan memasak, anak-anak dapat diajarkan memasak makanan sehat yang dikemas semenarik mungkin. Misal, membentuk makanan menjadi karakter favorit anak atau sekedar mengemas makanan dengan wadah karakter favorit anak.
Selain itu, orangtua bisa mencoba membantu anak membuat makanan yang berukuran bite size, agar anak mudah mencicipi makanan yang belum ia tahu rasanya.
" Jadi ada penelitian yang dilakukan untuk anak-anak kelas 3 sampai 5 SD, makanan dipotong kecil-kecil ukuran bite size lalu disimpan dalam kemasan yang ditempel karakter favorit anak, akan membuat anak menjadi ingin memakan makanan tersebut," kata Saskhya.
Saskhya menambahkan, bahwa penelitian ini dilakukan selama seminggu terhadap anak-anak dan hasilnya mengubah persepsi anak untuk mau memakan sayur dan buah yang belum pernah mereka coba.
" Mungkin karena mereka senang dengan karakter itu jadi mereka mau makan," ungkapnya.
Penyajian makanan seperti ini, juga diterapkan oleh Chef Sabir dan ia mengaku ini adalah hal yang paling ampuh untuk membuat anak-anak mencintai makanan sehat.
Laporan: Keisha Ritzska Salsabila
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik