Cepat dengan Dream.co.id Hanya dengan swipe dan swipe
Swipe ke atas
Swipe ke bawah
Tap untuk lihat lebih lengkap
Back untuk kembali
Better experience in portrait mode.
Sponsored
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Asuh Generasi Alpha Si Paling Digital, Ayah Bunda Harus Siap Mental
Dream - Generasi Milenial dan Generasi X memang masih mendominasi demografi, namun perhatian utama saat ini tertuju pada Generasi Alpha, yaitu anak-anak yang lahir pada atau setelah tahun 2010. Mereka akan mengalami pertumbuhan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
Meskipun generasi ini belum sepenuhnya ada hingga 2025, para penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor yang akan membentuk identitas mereka. Berikut ini merupakan gambaran awal tentang ciri khas Generasi Alpha. Penasaran seperti apa Generasi Alpha? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Kenalan dengan Generasi Alpha
Generasi Alpha terdiri dari mereka yang lahir pada atau setelah tahun 2010. Mereka merupakan generasi setelah Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 dan awal 2010. Diperkirakan sebanyak 2 miliar orang menjadi bagian dari generasi ini. Termasuk para buah hati ayah bunda.
Generasi Alpha akan dikenal sebagai generasi digital dengan tingkat kecakapan teknologi yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.
Menariknya, awal keberadaan generasi ini sejalan dengan munculnya iPad dan tablet lainnya.
Mereka juga akan menjadi generasi pertama yang tak pernah mengalami dunia tanpa media sosial.
Keberagaman
Akses media sosial yang tanpa batas, membuat generasi alpha ini melihat keberagaman jadi hal yang penting.
Deborah Carr, seorang profesor sosiologi dan penulis "Golden Years? Social Inequality in Later Life" menyatakan bahwa jenis keragaman di lingkungan sosial membuat generasi alpha lebih terbuka.
Generasi Alpha juga cenderung lebih terbuka dan inklusif dan upaya untuk menempatkan dirinya ke dalam sudut pandang orang lain dalam memahami suatu masalah.
"Mereka tumbuh dalam masyarakat yang lebih beragam, sehingga mereka lebih berpikiran terbuka terhadap orang-orang yang berbeda dari mereka,"
kata Carr.
dream.co.id
Bagaimana Generasi Alpha Menghadapi Teknologi?
Generasi Alpha pastinya lebih merasa familiar dengan teknologi, contohnya seperti menonton video di iPad dan mendengarkan musik di gadget mereka
"Mereka juga mungkin sangat pandai dalam pembelajaran visual," kata Carr.
Meskipun kemampuan mereka dalam pembelajaran visual mungkin luar biasa, penggunaan gadget sepanjang waktu dapat memiliki konsekuensi yang belum sepenuhnya kita ketahui. Sekarang, gadget telah dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan hiburan.
Penelitian jangka panjang masih terus menyelidiki dampaknya terhadap perkembangan otak dan tidak sepenuhnya hasil yang diberikan positif.
Penelitian terkini bahkan menyoroti bahwa penggunaan berlebihan gadget pada anak-anak dapat memiliki dampak negatif pada beberapa bagian otak.
Penggunaan Media Sosial pada Generasi Alpha
Francyne Zeltser, seorang psikolog menyatakan bahwa generasi sebelumnya tidak perlu mempertimbangkan jejak digital yang ditinggalkan oleh orang tua pada masa anak-anak mereka.
Zeltser menyoroti bahwa setiap gambar dan kata yang diposting secara online tentang seorang anak akan menjadi bagian dari portofolio online mereka.
Sementara Generasi Alpha mungkin perlu khawatir tentang jejak postingan di media sosial lama orang tua mereka.
"Ini adalah informasi yang nantinya dapat diakses ketika orang dewasa tersebut mencoba untuk masuk ke sebuah program, memajukan karir mereka, atau mencalonkan diri untuk jabatan publik,"
jelas Zeltser.
dream.co.id
Kesehatan Mental pada Generasi Alpha
Generasi Alpha diasuh oleh orangtua Milenial yang terdorong untuk bersaing menjadi orangtua yang sempurna, karena media sosial. Realitas yang kurang sempurna dapat membentuk lingkaran negatif yang memicu rasa bersalah.
Hal ini membuat orangtua milenial yang mengasuh generasi Alpha, memberi dukungan terhadap perawatan kesehatan mental untuk anak-anaknya.
Sehingga, generasi alpha akan tumbuh dengan pemahaman orangtua yang lebih mendalam tentang kepentingan kesehatan psikologis dan psikikis secara keseluruhan.
Generasi alpha juga dihadapkan pada tantangan baru seiring dengan perubahan iklim ketika mereka memasuki usia dewasa.
Tekanan yang ditimbulkan oleh pertumbuhan populasi terhadap bumi mungkin akan memainkan peran dalam keputusan mereka untuk memiliki anak. Laporan: Aisyah Crsyhanty/ Sumber: Parents.com
Dream.co.id hadir di WhatsApp Channel, follow buat tahu informasi terkini di link ini
Follow
Rekomendasi
