Menimbang Risiko dan Manfaat Sunat Pada Bayi

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 3 Februari 2021 16:03
Menimbang Risiko dan Manfaat Sunat Pada Bayi
Tak ada salahnya berkonsultasi lebih dulu dengan dokter anak.

Dream - Bagi umat muslim, sunat pada lelaki adalah suatu kewajiban. Untuk di Indonesia, sunat biasanya dilakukan pada anak yang sudah berusia 6 tahun ke atas. Setelahnya, digelar acara syukuran dan pengajian untuk mendoakan anak yang telah disunat.

Sebenarnya sunat sudah bisa dilakukan sejak anak masih bayi, bahkan beberapa pekan setelah bayi lahir. Tentunya sunat baru bisa dilakukan jika kondisi bayi dalam keadaan sehat.

“ Sunat pada bayi laki-laki yang baru lahir dapat dilakukan sebelum atau beberapa hari setelah ibu dan bayi meninggalkan rumah sakit,” ujar dr. Reza Fahlevi, dikutip dari KlikDokter.com.

Jika bayi memiliki kondisi medis tertentu, sunat dapat ditunda. Kondisi medis tertentu misalnya dapat berupa kelahiran prematur, bayi terlahir dengan masalah pada penisnya, atau memiliki gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia.

Secara medis, sunat memang terbukti memberikan manfaat bagi kesehatan. Tidak hanya manfaat jangka pendek saja, sunat pun turut memberikan manfaat jangka panjang. 

1 dari 2 halaman

Manfaat Sunat Pada Bayi

Manfaat Sunat Pada Bayi © Dream

Dikutip dari Everydayhealth berikut ini adalah manfaat sunat pada anak laki-laki.

Mengurangi risiko kanker prostat
Penelitian yang diterbitkan di BJU International menemukan bahwa sunat memiliki efek perlindungan dari kanker prostat, terutama di kalangan pria kulit hitam yang berisiko lebih tinggi. Studi ini menemukan bahwa pria yang disunat ketika mereka berusia lebih dari 35 tahun menurunkan risiko kanker prostat hingga 45 persen. Untuk pria yang disunat dalam 1 tahun kelahiran, risiko kanker prostat menurun hingga 14 persen. Temuan ini penting, terutama untuk populasi yang berisiko tinggi terkena kanker prostat.

Turunkan risiko tertular HIV
Tiga penelitian menemukan bahwa sunat memiliki efek perlindungan terhadap HIV. Studi yang dilakukan di Kenya, Afrika Selatan, dan Uganda mengungkapkan bahwa sunat menurunkan risiko pria terinfeksi HIV hingga 60 persen.

 

2 dari 2 halaman

Risiko

Risiko © Dream

Kondisi medis yang lebih baik
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceedings, terungkap bahwa setengah dari jumlah pria yang tidak disunat akan mengalami kondisi medis yang buruk yang disebabkan oleh kulit khatan selama hidup mereka.

Risiko infeksi yang lebih rendah
Beberapa penelitian menemukan bahwa anak laki-laki yang tidak disunat lebih mungkin mengalami infeksi saluran kemih daripada yang disunat. Menurut sebuah studi pada 2012 yang diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal, risiko infeksi anak yang disunat 88 persen lebih rendah dibanding anak laki-laki yang tidak disunat.

Untuk risiko komplikasi sunat tergolong rendah dan hanya terjadi pada 1–2% dari keseluruhan bayi yang disunat. Risiko yang bisa muncul antara lain peradangan, nyeri atau masalah pada kulup. Penting untuk melakukan pemeriksaan secara detail lebih dulu dan berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan prosedur sunat pada bayi.

Selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar