Interior Rumah (Foto: Shutterstock)
Dream - Berbulan-bulan di rumah saja membuat banyak orang merasa kalau kondisi rumahnya penuh kekurangan dan butuh perbaikan. Mulai dari perabot, warna cat, tumbuhan, hingga sudut lain dalam rumah yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Sebisa mungkin selama di rumah kita membuatnya rapi dan sedap dipandang mata. Pasalnya, belum tahu kapan pandemi bakal berakhir dan tempat yang paling aman adalah di rumah.
Banyak yang tak menyadari kalau kondisi rumah sangat berdampak pada kesehatan mental penghuninya. Bagaimanapun, keadaan rumah kita dapat secara langsung mempengaruhi keadaan pikiran. Toby Israel, penulis buku " Some Place Like Home: Using Design Psychology to Create Ideal Places" mengungkap kalau hal ini tak lepas dari dampak psikologis warna dan visual.
" Warna-warna terang mungkin membuat ruang terasa lebih terbuka sedangkan warna-warna gelap mungkin membuat orang merasa lebih tertutup. Jadi, untuk karantina saat ini, mungkin masuk akal untuk menggunakan warna yang lebih terang agar tidak merasa terlalu terkurung," katanya, seperti dikutip dari House Beautiful.
Untuk ruang keluarga mungkin bisa dicat warna lebih gelap, agar terlihat lebih nyaman. Dengan demikian membuat seluruh penghuni lebih merasa ingin berkumpul bersama.
Sementara warna-warna tertentu, ada yang beranggapan bisa mendatangkan ketenangan, namun tak selalu demikian.
" Untuk beberapa orang, kamar tidur warna biru muda mungkin memiliki efek menenangkan tetapi untuk yang lain, biru muda mungkin memicu ingatan tentang sesuatu yang buruk. Hal terpenting adalah memilih interior harus benar-benar disukai oleh penghuni," ungkap Toby.
Hal lain yang juga tak kalah penting adalah kebersihan dan keteraturan. Banyak yang mengabaikan hal ini. Piring kotor bertumpuk, pakaian bekas pakai yang didiamkan, jendela yang tak pernah dibuka.
Kondisi rumah yang kotor dan berantakan tentunya bakal memicu stres. Untuk itu, mulailah menjaga rumah bersih dan rapi. Bisa dari hal kecil seperti mengganti seprai tempat tidur, menyingkirkan sampah atau membuka jendela setiap pagi.
Ingat, kita masih tak tahu sampai kapan harus di rumah saja, buatlah hunian senyaman mungkin bukan hanya kesehatan fisik tapi juga mental.
Advertisement